Bacaan dan Zikir yang Dianjurkan Diamalkan di Hari Jumat

Haerani Hambali, telisik indonesia
Jumat, 04 Februari 2022
0 dilihat
Bacaan dan Zikir yang Dianjurkan Diamalkan di Hari Jumat
Disunnahkan perbanyak membaca shalawat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada hari Jumat. Foto: Repro bincangsyariah.com

" Sesungguhnya hari Jumat adalah pemimpin semua hari "

KENDARI, TELISIK.ID - Jumat merupakan hari yang istimewa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutnya sebagai pemimpin semua hari. Dari Abu Lubabah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya hari Jumat adalah pemimpin semua hari, dan hari yang paling mulia di sisi Allah…” (HR. Ahmad 15548, Ibnu Majah 1137 dan dihasankan al-Albani).

Terdapat beberapa bacaan zikir yang dianjurkan dibaca pada hari Jumat. Baik zikir, maupun tilawah ini memiliki keistimewaan dengan membacanya di hari Jumat. 

Selain melantunkan ayat Al-Qur’an dan berzikir, umat Islam juga dianjurkan untuk banyak bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada hari Jumat. 

"Sesungguhnya hari terbaik kalian adalah hari Jumat, perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat. Sebab tidak ada seorangpun yang membaca shalawat kepadaku di hari Jumat kecuali shalawat itu sampai kepadaku." (HR Abu Dawud dari Aus bin Aus r.a).

Melansir ayojakarta.com, bacaan lainnya yang dianjurkan pada hari Jumat yakni:

1. Membaca surat Al-Kahfi pada malam dan hari Jumat.

Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat maka cahaya akan menerangi untuknya dari bawah telapak kakinya hingga ke langit dan menerangi untuknya pada hari kiamat serta diampunkan untuknya di antara dua Jumat" (dinukilkan al-Mundziri dalam al-Targhib wa al-Tarhib).  

2. Zikir dengan memohon ampunan

Sebagaimana hadis riwayat Anas bin Malik r.a. 

"Barangsiapa yang mengucapkan pada pagi hari Jumat sebelum salat Jumat, (Astaghfirullaah alladzii laa ilaaha illaa huwa-l-hayyal qayyuuma wa atuubu ilaihi) 'Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Mahah Hdup lagi terus menerus mengurusi makhluk-Nya dan aku bertaubat kepada-Nya, sebanyak tiga kali, maka Allah mengampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih di lautan." 

3. Berdoa saat masuk ke masjid

Sebagaimana hadis riwayat Ibnu Sinni dari Abu Hurairah, dia berkata,

"Ketika Rasulullah masuk masjid di hari Jumat dan memegang kedua tiang pintu masjid, beliau lantas berdoa;  ‘Allahummaj’alni awjaha man tawajjaha ilaika wa aqraba man taqarraba ilaika wa afdhala man sa-alaka wa raghiba ilaika'".

4. Disunnahkan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas pada Subuh dan petang hari sebanyak tiga kali

5. Senantiasa mengingat Allah SWT dengan berzikir

Allah berfirman: 

"Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyaknya supaya kamu beruntung" (QS Al-Jumuah: 10).

Baca Juga: Yuk, Gandeng Orang Tua Kita Masuk Surga dengan Melakukan Amalan Ini

Di hari Jumat, Allah sediakan satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat, lantas beliau bersabda,

“Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim yang ia berdiri melaksanakan salat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.” (HR. Bukhari 935, Muslim 2006, Ahmad 10574 dan yang lainnya).

Karena itulah, para ulama di masa silam (salaf) memberikan perhatian besar terhadap hari Jumat. Mereka berusaha menjaga amal shaleh selama hari Jumat.

Kita lihat beberapa riwayat dari mereka,

Sebagian ulama salaf mengatakan, “Barangsiapa bisa istiqamah pada hari Jumat maka dia akan bisa istiqamah di hari yang lain.”

Mengutip Islampos.com, ada beberapa kegiatan ibadah para ulama salaf setelah Ashar di hari Jumat, di antaranya:

1. Riwayat dari Thawus

Imam Thawus bin Kaisan apabila selesai salat Asar pada hari Jumat, beliau menghadap kiblat, dan tidak berbicara dengan siapapun sampai maghrib. (Tarikh Wasith, hlm. 187).

2. Riwayat dari al-Mufadhal bin Fadhalah

Al-Qadhi Al-Mufadhal bin Fadhalah apabila selesai salat Ashar pada hari Jumat, beliau menyendiri di pojok masjid dan terus berdoa hingga matahari terbenam. (Akhbar al-Qudhat, 3/238).

3. Riwayat dari Said bin Jubair—murid senior Ibnu Abbas

Baca Juga: Masya Allah, Ini Kesaksian Aisyah Tentang Salat Malam Rasulullah

Said bin Jubair apabila usai salat Ashar pada hari Jumat, beliau tidak berbicara dengan siapapun sampai terbenam matahari – karena sibuk berdoa. (Zadul Ma’ad, 1/394).

Berdoa dengan tulus, menghadirkan perasaan sangat butuh di hadapan Allah, termasuk di antara sebab mustajabnya doa.

Diriwayatkan dalam Tarikh Damaskus, dari Zakariya bin Adi, Bahwa as-Shult bin Bushtom at-Tamimi duduk di halaqah Abu Jinab. Mereka berdoa setelah Ashar di hari Jumat. Suatu ketika di hari Jumat, saat mereka sedang berdoa, tiba-tiba mata Shutl bin Busthom ketetesan cairan dan langsung buta.

Akhirnya kawan-kawannya mendoakan dan menyebut-nyebut kesembuhan untuk Shult dalam doa mereka. sebelum matahari terbenam, beliau bersin sekali, tiba-tiba beliau bisa melihat dengan kedua matanya. Allah telah mengembalikan pandangannya. (Tarikh Damaskus, 64/140). Wallahu a'lam. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Baca Juga