Ini Jadwal dan Niat Puasa Asyura, Tasua dan Ayyamul Bidh

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Jumat, 28 Agustus 2020
0 dilihat
Ini Jadwal dan Niat Puasa Asyura, Tasua dan Ayyamul Bidh
Melaksanakan puasa di bulan Muharram akan banyak mendapatkan keutamaan. Foto: Repro Google.com

" Jadwal mengerjakan puasa di bulan Muharram 1442 H/2020 meliputi puasa tasu'a, puasa asyura hingga puasa ayyamul bidh berbeda-beda waktunya. Ya, jangan sampai salah mulai dari waktu mengerjakan hingga bacaan niat. "

KENDARI, TELISIK.ID - Saat ini umat muslim sudah memasuki Bulan Muharram 1442 Hijriyah atau 2020 Masehi,  maka penting mengetahui bacaan niat serta jadwal melaksanakan puasa asyura, puasa tasu'a dan puasa ayyamul bidh.

Jadwal mengerjakan puasa di bulan Muharram 1442 H/2020 meliputi puasa tasu'a, puasa asyura hingga puasa ayyamul bidh berbeda-beda waktunya. Ya, jangan sampai salah mulai dari waktu mengerjakan hingga bacaan niat.

Berikut ini jadwal Puasa di Bulan Muharram 1442 H/2020:

Jumat, 9 Muharram 1442 atau 28 Agustus 2020: puasa tasu'a. ?

Sabtu, 10 Muharram 1442 atau 29 Agustus 2020: puasa asyura. ?

Ahad, 11 Muharram 1442 atau 30 Agustus 2020: puasa setelah asyura?.

Selasa, 13 Muharram 1442 atau 1 September 2020: puasa ayyamul bidh. ?

Rabu, 14 Muharram 1442 atau 2 September2020: puasa ayyamul bidh ?

Kamis, 15 Muharram 1442 atau 3 September 2020: puasa ayyamul bidh. ?

Puasa Tasu'a

Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.

Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari tasu'a:

1. Untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

2. Untuk menyambung puasa hari ‘asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja.

3. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa asyura , dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

Berikut bacaan niat puasa tasu'a:

Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah Ta’ala

Niat tersebut merupakan niat puasa tasu'a yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram.

Puasa Asyura

Selain puasa tasu'a, puasa lain yang juga diutamakan di bulan Muharram adalah puasa asyura.

Puasa asyura dilakukan sehari setelah puasa tasu'a, tepatnya pada tanggal 10 Muharram.

Meski hukum melakukan puasa Muharam ini sunnah, tapi ternyata banyak keutamaan yang didapatkan dari melakukan puasa ini.

Berikut bacaan niat puasa Asyura:

Nawaitu sauma asyuro sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat puasa hari asyura , sunnah karena Allah Ta’ala.

Seperti halnya puasa sunnah lainya, puasa asyura juga mempunyai keutamaan, salah satu keutamaannya ialah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu, hal ini berdasarkan hadist berikut ini.

Yang artinya:

Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. dan puasa pada hari asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)

Itulah untuk jadwal dan niat yang bisa kalian lakukan saat akan berpuasa di bulan Muharram.

Baca juga: Syafii Maarif, Ulama dan Cendekiawan

Puasa asyura memiliki keutamaan yang luar biasa. Tiga di antara keutamaan puasa asyura dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini.

1. Puasa paling utama

Puasa asyura (termasuk puasa tasu'a) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram.

Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:

“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Beliau bersabda, “Salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).

2. Puasa yang diutamakan Nabi

Puasa asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.

Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi puasa asyura.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)

3. Menghapus dosa setahun sebelumnya

Inilah keutamaan puasa asyura yang paling banyak diketahui.

Puasa asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Puasa Ayyamul Bidh

Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, yang artinya

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Bagi kaum muslim yang ingin melaksanakan puasa putih, niatnya adalah sebagai berikut:

Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta’ala.

“Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah Ta’ala.”

Puasa ayyamul bidh memiliki beberapa tata cara.

1. Niat puasa putih boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya. Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.

2. Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami.

Reporter Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga