Ini Destinasi Wisata yang Wajib Juga Dikunjungi di Kota Baubau
Deni Djohan, telisik indonesia
Minggu, 05 April 2020
0 dilihat
Destinasi wisata Taman Bukit Kaluku, yang terletak di lingkungan Kaluku, Kelurahan Bone-bone, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Tempat ini terlihat sepi pengunjung karena penutupan sementara lantaran Corona. Foto: Deni Djohan/Telisik
" Insya Allah taman ini akan berkembang dengan sendiri jika beroperasi kembali. "
BAUBAU, TELISIK.ID - Sebagai salah satu kota berkembang di Sulawesi Tenggara, Baubau memiliki banyak tempat wisata baru yang wajib dikunjungi. Selain destinasi wisata sejarah dan budaya, terdapat pula beberapa destinasi alam dan modern. Salah satunya destinasi wisata yang terletak di lingkungan Kaluku, Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Batupoaro.
Destinasi ini diberi nama, Taman Bukit Kaluku. Pembangunan objek wisata ini menelan anggaran sebesar Rp 163 juta. Melalui program, Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2019, pembangunan taman wisata yang terletak di dalam kota Baubau ini resmi dilakukan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Baubau Siapkan Langkah-langkah Kedatangan KM Lambelu
Lokasinya yang berada di tebing dan berbatasan langsung dengan laut pantai, destinasi ini menawarkan pemandangan alam yang cukup indah. Dari tempat ini, anda dapat menyaksikan langsung aktifitas hilir mudik kapal yang hendak sandar di pelabuhan Murhum, termasuk kapal Pelni yang datang dari arah Timur dan Barat Indonesia.
Disisi kiri-kanannya, terdapat bentangan pasir putih pantai yang cukup panjang. Di sini wisatawan bisa langsung menceburkan diri di laut. Hanya saja harus berhati-hati. Tak boleh mandi terlalu jauh, sebab disepanjang pantai terdapat bambu budidaya agar-agar.
Baca juga: Hanya Orang Patah Pulpen Sebut Bupati Muna tak Membangun
Sejak resmi dibuka 12 Februari 2020, destinasi ini telah banyak didatangi pengunjung. Berdasarkan data, tercatat lebih dari 300 wisatawan yang mengunjungi lokasi ini. Guna keperluan biaya pemeliharaan dan kebersihan serta keamanan, pengelola memungut biaya setiap pengunjung sebesar Rp3000.
Namun sejak COVID-19 atau virus Corona ini menyerang Indonesia, tempat ini juga terpaksa harus ikut ditutup sementara. Pengelola destinasi, yang juga koordinator pengawasan pesisir Bone-Bone, Yusri Asura, mengatakan, penutupan sementara atau karantina lingkunga ini berdasarkan instruksi camat. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus mematikan itu.
Baca juga: Cerita Kades Asal Konsel Ditangkap Polisi Hingga Bertemu Menteri Edhy Prabowo
"Insya Allah taman ini akan berkembang dengan sendiri jika beroperasi kembali," ungkap Yusri Asura, Minggu (05/04/2020).
Ia berharap, virus Corona ini berakhir sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Sebab di bulan suci itu merupakan ladang untuk mencari pahala. Silaturahmi merupakan suatu pahala yang dianjurkan oleh agama.
"Kalau perang mungkin kita bisa lihat musuhnya kita, kalau ini kita tidak tau mana musuhnya kita. Jadi agak susah untuk kita bergerak," pungkas nelayan senior ini.
Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin