Pulau Hoga, Segi Tiga Karang Dunia yang Karam Ditelan Pandemi

Deni Djohan, telisik indonesia
Sabtu, 14 November 2020
0 dilihat
Pulau Hoga, Segi Tiga Karang Dunia yang Karam Ditelan Pandemi
Kondisi bangunan homestay yang tak terurus di Pulau Hoga. Foto: Deni Djohan/Telisik

" Kondisinya seperti yang terlihat sekarang, tidak ada tamu. Karena itu pemasukan kita juga tidak ada. "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Pulau Hoga merupakan satu dari sejumlah destinasi wisata terumbu karang terbaik yang ada di Wakatobi. Namun semenjak pandemi menyerang dunia, pulau yang masuk dalam segi tiga karang dunia ini sepi pengunjung.

Sepinya pengunjung itu berdampak pada menurunnya penghasilan para pengusaha homestay di pulau seluas 1.390.000 ha tersebut. Bahkan, beberapa bangunan homestay terlihat telah menjadi bangkai yang dikelilingi tumbuhan liar. Tak hanya itu, sebuah ruang pertemuan yang terbuat dari kayu dan bambu juga terlihat berdebu lantaran tak terurus. Bahkan beberapa homestay tak terawat terlihat hanya ditutup menggunakan tumpukan ranting pohon tua yang tersusun rapi seperti sampah.

Salah satu penjaga yayasan Penyelenggara Asosiasi Dive Traning (Padi), Keyla mengungkapkan, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama. Dan itu sangat berdampak pada penghasilan mereka.

"Kondisinya seperti yang terlihat sekarang, tidak ada tamu. Karena itu pemasukan kita juga tidak ada," ungkap Keyla saat ditemui di pulau Hoga belum lama ini.

Kata dia, pendapatan yang mereka peroleh biasanya satu juta lebih dalam sebulan. Dan ini sudah dianggap cukup untuk hidup. Namun sejak COVID melanda, pemasukan mereka sama sekali tak ada.

"Saya berharap untuk kedepannya supaya tamu ada biar satu dua orang supaya ada pemasukan juga," harapnya.

Baca juga: Indonesia Care Bantu Warga Terdampak Letusan Gunung Merapi

Menanggapi hal itu, Kadis pariwisata Wakatobi, Nadar, mengatakan, Padi merupakan salah satu lembaga yang berasal dari Amerika. Tugas lembaga itu hanya mengeluarkan lisensi dive.

"Jadi itu bukan lembaga dari Wakatobi, karena milik lembaga luar, Amerika. Sehingga kami tidak punya kewenangan mengomentari itu," ungkapnya.

Kendati begitu, namun ia mengaku jika pihaknya telah melakukan yang terbaik untuk Wakatobi. Itu dibuktikan dengan pembinaan SDM pemandu selam yang diadakan setiap tahun serta sektor lainnya.

"Jadi membangun pariwisata itu bukan hanya Dinas Pariwisata saja, dia itu leading sector. Misal pembangunan infrastruktur itu di Dinas PU, ada Dinas Perhubungan dan lain-lain," jelasnya.

Lebih jauh dikatakan, seluruh destinasi pariwisata di Wakatobi baik bahari maupun budaya itu terus dipromosikan melalui website dan media massa baik itu cetak maupun elektronik. Tak hanya itu, saat ini Pemda sedang menggenjot potensi wisata buatan. (B)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga