Ini Gejala yang Paling Sering Dirasakan Pasien COVID-19 di Indonesia
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Sabtu, 30 Mei 2020
0 dilihat
Grafik gejala yang dialami oleh penderita COVID-19. Foto: Repro COVID-19.go.id
" Sebanyak 76,7 persen pasien disebut mengalami batuk. Pasien dengan gejala riwayat demam dan demam masing-masing sebanyak 52,4 persen dan 47,4 persen. "
KENDARI, TELISIK.ID - Gejala apa saja yang paling sering dirasakan oleh pasien COVID-19 di Indonesia?
Perihal ini, belum ada data komprehensif. Namun, jika melihat statistik yang ditampilkan pada laman covid19.go.id, sebagian besar pasien memiliki gejala yang umum seperti sering disampaikan oleh WHO, yaitu batuk, demam, dan sesak napas.
Akan tetapi, data yang ditampilkan pada laman COVID-19 baru merupakan data 7 persen pasien COVID-19 di Indonesia. Berikut data gejala pasien yang dipublikasi di Peta Sebaran COVID-19, dikutip pada Sabtu (30/5/2020):
Sebanyak 76,7 persen pasien disebut mengalami batuk. Pasien dengan gejala riwayat demam dan demam masing-masing sebanyak 52,4 persen dan 47,4 persen.
Sementara, 41,5 persen pasien COVID-19 di Indonesia menderita sesak napas dan 33,4 persen pasien memiliki gejala sesak napas.
Beberapa pasien juga merasakan gejala seperti sakit tenggorokan (32,1 persen), pilek (31,2 persen), dan sakit kepala (23,7 persen).
Baca juga: Nakertrans Bantu Eks Pasien COVID-19 yang di-PHK
Selain itu, ada 19,7 pasien menderita gejala mual, 17 persen mengalami keram otot, 10,8 persen pasien memiliki gejala menggigil, 8,5 persen menderita diare, dan 7,3 pasien bergejala sakit perut.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito membenarkan bahwa data yang ditampilkan pada laman covid19.go.id baru data 7 persen pasien.
Betul, itu gambaran penderita COVID-19 yang memiliki komorbid (penyakit penyerta), di mana datanya digambarkan dari 7 persen pasien positif COVID-19," kata Wiku dikutip dari Kompas.com, Kamis (28/5/2020).
Menurut Wiku, ada dua kemungkinan mengapa data tersebut hanya sebesar 7 persen.
Pertama, karena fasilitas kesehatan yang merawat pasien belum mengisi data pasien secara lengkap.
Kedua, pasien memang tidak memiliki komorbid. Penyakit penyerta berdasarkan data di atas, hipertensi menjadi penyakit penyerta pasien positif COVID-19 terbanyak yang diderita pasien, yaitu sebesar 52,8 persen.
Baca juga: Verifikasi Faktual Calon Penerima Beasiswa Terhambat COVID-19
Kemudian, diabetes dengan 33,3 persen, dan penyakit jantung sebesar 20,7 persen. Beberapa pasien juga sebelumnya telah memiliki penyakit paru kronis (16,1 persen), gangguan napas lain (8,2 persen), ginjal (5,2 persen), dan asma (3,2 persen).
Sisanya, merupakan peserta yang telah memiliki penyakit bawaan, seperti kanker, TBC, penyakit hati, dan gangguan imun.
Namun, data grafik di atas hanya menunjukkan 2,5 persen data dari pasien COVID-19, sementara 97,5 persen tidak memiliki data atau kondisi penyerta.
Wiku Adisasmito menerangkan, grafik tersebut khusus untuk menggambarkan keadaan penyakit penyerta dari kasus COVID-19.
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali