Ini Keutamaan dan Cara Melaksanakan Puasa Syawal

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 25 Mei 2020
0 dilihat
Ini Keutamaan dan Cara Melaksanakan Puasa Syawal
Puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal, pahalanya seperti berpuasa setahun. Foto: Repro Google.com

" Puasa yang disunnahkan ini berbeda dengan puasa di bulan Ramadan. Puasa syawal hanya disunnahkan untuk dilakukan selama enam hari saja selama bulan Syawal. "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan pasca Ramadan dan Idul Fitri adalah melaksanakan puasa sunnah di bulan Syawal.

Puasa yang disunnahkan ini berbeda dengan puasa di bulan Ramadan. Puasa syawal hanya disunnahkan untuk dilakukan selama enam hari saja selama bulan Syawal.

Lantas apa saja keutamaan puasa syawal? Dilansir dari Merdeka.com dan beberapa sumber lainnya, berikut keutamaan puasa syawal lengkap dengan niat dan cara melaksanakannya.

Niat Puasa Syawal

Niat adalah salah satu rukun puasa serta ibadah lain pada umumnya. Berdasarkan dari hadits Rasulullah SAW, segala sesuatu itu bergantung pada niat. Begitu pula dengan puasa Syawal. Melansir dari NU Online, berikut lafal niat puasa Syawal yang dianjurkan oleh beberapa ulama, di antaranya adalah dengan lafadz "Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Baca juga: Satgas COVID-19 Muna Susun Strategi Tangani Klaster Baru

Adapun seseorang yang ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal secara mendadak di pagi hari, maka diperbolehkan baginya berniat saat itu juga. Hal ini karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib saja. Sedangkan, untuk puasa sunnah niat boleh dilafalkan di siang hari. Namun, dengan syarat seseorang belum makan, minum serta hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Beberapa ulama juga menganjurkan melafalkan niat puasa Syawal di siang hari dengan lafal "Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Baca juga: Transmisi Lokal, Menelisik Perbedaan Flu Biasa dan COVID-19

Cara Melaksanakan Puasa Syawal

Seperti dikatakan sebelumnya, waktu puasa Syawal dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal. Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

Melansir dari Liputan6.com, berikut cara melaksanakan puasa Syawal:

Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal. Namun, lebih utama dilakukan sehari pasca Idul Fitri, namun tidak mengapa bila dilakukan di akhir-akhir bulan Syawal.

Pelaksanaan puasa ini juga lebih utama dilakukan secara berurutan, tetapi tidak mengapa bila dilakukan tidak berurutan.

Hanya saja jika ada utang puasa Ramadan, maka wajib mengganti puasa terlebih dahulu agar mendapatkan keutamaan puasa Syawal.

Baca juga: Lebaran, Pasien COVID-19 Ingin Dihidangkan Buras

Adapun keutamaan puasa syawal setidaknya ada enam. Pertama, setara puasa satu tahun. Melansir dari Brilio.net, dimana seseorang yang melakukan puasa Syawal diibaratkan seperti berpuasa selama satu tahun. Keutamaan ini dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Abu Ayyub Al Anshori, kala dia pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW bahwa, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh."

Kedua, menyempurnakan ibadah. Keutamaan puasa syawal ini seperti ibadah salat sunnah, di mana tindakan tersebut bisa menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib. Khususnya kekurangan yang ada selama bulan Ramadan.

Ibnu Rajab menjelaskan keutamaan puasa Syawal bahwa, "Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan." (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)

Ketiga, tanda diterimanya amalan puasa Ramadan. Dikatakan apabila Allah SWT menerima amalan seseorang, maka Dia akan menunjuki pada amalan selanjutnya.

Baca juga: Obyek Wisata Ditutup Selama Libur Lebaran

Jika Allah SWT menerima amalan puasa Ramadan, maka Dia akan menunjuki amalan lainnya. Di antaranya adalah puasa Syawal enam hari.

Keempat, ganjaran pahala 10 kali lipat. Hal ini telah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub yang berbunyi, "Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas 'Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."

Kelima, mendapat pertolongan Rasulullah. Dimana, orang yang menjalankan sunnah puasa Syawal, dikatakan akan mendapatkan pertolongan atau syafaat dari Rasulullah SAW. Sebab, orang yang berpuasa Syawal sudah menghidupkan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dalam hadis riwayat At Tirmidzi menyebutkan, "Siapa yang menghidupkan sunnahku maka sungguh ia mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku bersamaku di surga."

Keenam adalah tanda peningkatan iman. Orang yang berpuasa Syawal bisa dikatakan bila imannya sebagai seorang muslim atau muslimah telah meningkat. Karena itulah, bulan ini dikenal sebagai bulan Syawal yang memiliki arti bulan peningkatan.

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Rani

Artikel Terkait
Baca Juga