Ini Sejarah Singkat Tradisi Mudik Lebaran
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 04 April 2024
0 dilihat
Mudik ternyata memiliki sejarah hingga menjadi tradisi masyarakat Indonesia jelang Lebaran. Foto: Repro Freepik/odua
" Salah satu tradisi yang dilakukan sebagian besar umat Islam di Indonesia saat momen adalah mudik. Karena sudah menjadi tradisi masyarakat, maka penting untuk mengetahui sejarah singkat hingga mudik ini menjadi tradisi jelang Lebaran "
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu tradisi yang dilakukan sebagian besar umat Islam di Indonesia saat momen adalah mudik. Karena sudah menjadi tradisi masyarakat, maka penting untuk mengetahui sejarah singkat hingga mudik ini menjadi tradisi jelang Lebaran.
Dikutip dari rri.co.id, kata mudik yang berasal dari singkatan 'mulih dilik', memiliki arti pulang sebentar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik juga berarti pulang ke kampung halaman.
Asal-usul istilah 'mudik' sendiri berasal dari bahasa Melayu 'udik' yang artinya hulu atau ujung. Pada masa lampau, masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai sering melakukan perjalanan ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk. Setelah selesai urusan mereka, mereka kembali pulang ke hulu pada sore hari.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran Idul Fitri Masih Stabil
Pada umumnya, dikutip dari itjen.kemdikbud.go.id, ada beberapa alasan mengapa masyarakat Indonesia melakukan tradisi mudik. Pertama, mudik merupakan bentuk penghormatan kepada orang tua dan keluarga besar di kampung halaman.
Kedua, mudik merupakan bentuk refleksi dan introspeksi diri untuk memperbaiki kehidupan ke depan. Ketiga, mudik juga merupakan bentuk syukur atas keselamatan dan kesehatan yang diberikan selama setahun.
Lantas, bagaimana sejarah singkat mudik hingga kini menjadi tradisi masyarakat Indonesia saat momen Lebaran?
Melansir detik.com dari laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menceritakan tentang bagaimana sejarah singkat mudik ini menjadi tradisi masyarakat Indonesia, khususnya saat menjelang Lebaran.
Dijelaskan bahwa sejak zaman Kerajaan Majapahit, para petani yang berkelana menjadikan mudik sebagai tradisi kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama saudara.
Selain itu, para petani membersihkan makam leluhur dalam rangka meminta permohonan keselamatan dalam mencari rezeki di perantauan.
Pada saat itu, mudik tidak memiliki keterkaitan dengan perayaan Idul Fitri. Nanti sekitar tahun 1970-an istilah mudik dikaitkan dengan lebaran. Perantau yang berada di Kota Jakarta memanfaatkan cuti panjang untuk kembali ke kampung halaman.
Mudik telah menjadi tradisi bagi seseorang yang merantau di kota orang lain untuk pulang ke kampung halaman merayakan Idul Fitri. Pelaksanaan mudik ditandai dengan padatnya arus lalu lintas setiap tahun baik jalur darat, udara, maupun laut.
Baca Juga: Ratusan Porsenil Dikerahkan untuk Pengamanan Mudik Lebaran di Baubau
Dilansir dari laman Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, pelaksanaan mudik menjadi salah satu bentuk menghormati orang tua dan keluarga besar di kampung halaman. Mudik merupakan bentuk syukur atas kesehatan dan keselamatan yang telah diberikan.
Selain kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga, mudik lebaran memiliki nilai-nilai yakni kekerabatan, sosial, dan spiritual. Nilai tersebut dapat dihayati dan dirasakan oleh pemudik.
Dengan begitu, tradisi mudik ini telah menjadi khas menjelang Idul Fitri masyarakat Indonesia.
Nah, itulah sejarah singkat mudik yang menjadi tradisi masyarakat, khusus umat Islam di Indonesia jelang hari Lebaran. Semoga bermanfaat.
Penulis: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS