Ini Wasiat Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia

Ahmad Sadar, telisik indonesia
Kamis, 14 Januari 2021
0 dilihat
Ini Wasiat Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia
Wasiat Syekh Ali Jaber sebelum meninggal dunia, minta dimakamkan di Lombok. Foto: Repro/CNN Indonesia

" Makanya walau saya memohon kepada Allah memilih meninggal di Madinah, tapi kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, saya mohon mau dimakamkan di Lombok. "

KENDARI, TELISIK.ID - Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber adalah pendakwah dan ulama yang telah dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 08.30 WIB.

Dalam sebuah video di kanal YouTube Sasak Update TV, Ali Jaber pernah menyampaikan wasiat tentang kematiannya. Ia bilang, jika meninggal di Indonesia, ia ingin dimakamkan di Lombok. 

"Makanya walau saya memohon kepada Allah memilih meninggal di Madinah, tapi kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, saya mohon mau dimakamkan di Lombok," katanya dalam video tersebut.

Hal itu bukan tanpa alasan, Jaber berkeinginan demikian. Ia ingin dikuburkan di Lombok karenakan mencintai Lombok.

"Lombok termasuk pulau kesayangan saya. Ketika saya di Lombok, saya jauh lebih merasa nyaman. Anak saya lahir di Lombok. Salah satu kakek saya mati syahid melawan penjajah di Lombok," kata dia.

Baca juga: Ini Kondisi Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia

Jaber, yang bicaranya masih kental dialek Arab-nya, mengaku berasal dari tanah Mataram. 

"Banyak orang gak percaya saya berasal-usul dari Indonesia. Kok bisa ya? Kok mancung hidung saya. Kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok. Tapi ibu saya gak pernah cerita. Pas saya di Indonesia baru tahu saya ada keluarga. Kakek ibu saya, istri pertama dari Bumiayu, istri kedua dari Madura, istri ketiga dari Lombok. Belum yang keempat sudah wafat," kata dia.

Jaber juga menganggap bahwa kakeknya pantas dianggap sebagai pahlawan. Ia sendiri sudah menyampaikan itu kepada Presiden RI Jokowi terkait itu.

"Beliau mampu menyatukan masyarakat Sasak di Lombok, untuk melawan penjajah Belanda. Makanya kakek saya dibunuh sama Belanda. Dan beliau punya makan besar di Ampenan. Makanya pas saya ketemu Presiden Jokowi saya sampaikan, saya cucu pahlawan tapi belum terdaftar," ujarnya. (C)

Reproter: Ahmad Sadar

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga