Insiden Kanjuruhan, Gubernur Sumatera Utara Sebut PSSI Tak Patuhi Statuta

Reza Fahlefy, telisik indonesia
Selasa, 04 Oktober 2022
0 dilihat
Insiden Kanjuruhan, Gubernur Sumatera Utara Sebut PSSI Tak Patuhi Statuta
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (berkemeja putih) bersama dengan Kapolda dan suporter dari Aremania ketika berada di Kota Medan. Foto: Reza Fahlefy/Telisik

" Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyebut, PSSI tidak mematuhi aturan atau statuta yang ada. Sehingga insiden kerusuhan di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur terjadi "

MEDAN, TELISIK.ID - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyebut, PSSI tidak mematuhi aturan atau statuta yang ada. Sehingga insiden kerusuhan di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur terjadi.

"Jika PSSI mematuhi statuta yang ada, ini kemungkinan tidak akan terjadi," kata Edy Rahmayadi usai menggelar doa bersama untuk Aremania dan Sepak Bola Indonesia, di Gelanggang Olahraga Mini, Jalan Pancing, Medan, Selasa (4/10/2022).

Selain itu, Edy yang merupakan Ketua PSSI 2016-2020 ini juga berpesan, agar seluruh manajemen klub sepakbola harus selalu memikirkan tentang lapangan, atlet dan suporter yang ada.

Baca Juga: Nafsu Ayah Memuncak Lihat Anak Tiri Berdaster, Dugaan Pencabulan Terjadi

"Ini merupakan tanggung jawab dari PSSI, karena sepak bola itu tidak terlepas dari tiga hal itu. Jika ketiga ini tidak meletakan diri kepada tempatnya, maka sepak bola itu tidak akan berkembang. Semuanya harus diatur, agar sepak bola menjadi profesional agar pertandingan sepak bola enak ditonton," tuturnya.

Selain itu, pihak keamanan juga menjadi perhatian. Antara TNI/Polri dan pemerintah daerah harus saling berkomunikasi dan saling menghargai.

"Semuanya harus menjadi perhatian dari PSSI, agar sepak bola kita menjadi profesional," terangnya.

Terpisah, Ahmad Romika, suporter Aremania yang ketika berada di Kota Medan mengaku, insiden itu merupakan hal terburuk.

Baca Juga: Polisi Tangkap Mobil Pajero Sport di Jalan Tol Bawa 20 Kg Sabu

"Ini adalah titik terburuk kami dari suporter Aremania. Kejadian ini kami pastikan tidak akan terulang lagi. Seluruh suporter Aremania mengucapkan turut berduka atas terjadinya insiden ini," terangnya.

Sebagaimana diketahui, pertandingan Persebaya melawan Arema di Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022), berlangsung rusuh. Dalam insiden itu, 127 orang meninggal dunia.

Awalnya, Aremania menyerbu memasuki lapangan usai tim kesayangannya tumbang melawan Persebaya. Aremania bahkan sempat mengejar para pemain Persebaya dan Arema FC. Beruntung para pemain langsung meninggalkan stadion menggunakan barakuda. (B)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: Kardin

Baca Juga