Intensitas Hubungan Ranjang Pasutri Tiap Tahun Berkurang, Begini Penjelasanya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 26 September 2025
0 dilihat
Intensitas hubungan ranjang pasutri cenderung berkurang tiap tahun seiring penuaan dan aktivitas harian. Foto: Repro iStockphoto.
" Intensitas hubungan ranjang pasangan suami istri ternyata tidak selalu sama dari waktu ke waktu "

JAKARTA, TELISIK.ID - Intensitas hubungan ranjang pasangan suami istri ternyata tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Seiring bertambahnya usia dan lamanya masa pernikahan, frekuensi bercinta biasanya mengalami penurunan yang wajar.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis kandungan sekaligus seksolog, dr. Boyke Dian Nugraha Sp.OG., dalam sebuah perbincangan bersama dr. Richard Lee.
Menurut dr. Boyke, menurunnya intensitas hubungan seksual terjadi karena faktor alami yang dialami baik oleh pria maupun wanita.
"Intensitas hubungan seks berkurang karena proses penuaan. Yang wanita mengalami menopause, yang pria mengalami andropause. Jadi kemampuannya juga berkurang," jelas dr. Boyke dalam tayangan di kanal YouTube dr. Richard Lee, dikutip dari suara.com jaringan telisik.id, Jumat (26/9/2025).
Menopause merupakan kondisi berhentinya siklus menstruasi secara alami yang biasanya dialami wanita pada rentang usia 45–55 tahun. Seorang wanita baru bisa disebut benar-benar memasuki fase menopause jika sudah tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
Baca Juga: Durasi Ideal Hubungan Ranjang Suami Istri, Begini Penjelasan Medisnya
Sementara itu, andropause pada pria terjadi karena penurunan kadar hormon testosteron yang juga erat kaitannya dengan proses penuaan.
Penurunan intensitas hubungan seksual juga bisa terlihat dari data yang disampaikan oleh dr. Boyke. Ia menggambarkan bagaimana jumlah frekuensi bercinta dalam rumah tangga bisa menurun secara bertahap setiap tahunnya.
"Katakanlah kalau dalam sebulan dia hubungan seks 16 kali, maka pada tahun berikutnya tinggal 15 kali dalam sebulan. Sampai bisa begitu, rata-rata berkurang," ujarnya.
Di usia muda, hubungan seksual memang cenderung lebih sering terjadi. Pasangan pada rentang usia 20 hingga 30 tahun disebutkan dapat bercinta hingga empat kali seminggu atau setiap dua sampai tiga hari sekali.
"Secara umum, usia 20–30 tahun itu seminggu empat kali, jadi 2–3 hari sekali. Kemudian 40 tahun, 3 kali seminggu. 45 tahun 2 kali, 50 tahun 1–2 kali. 60 tahun ke atas seminggu sekali," tambahnya.
Selain pengaruh penuaan, faktor kesibukan sehari-hari juga bisa memengaruhi turunnya frekuensi bercinta. Aktivitas pekerjaan yang padat, beban tanggung jawab rumah tangga, hingga kondisi kesehatan turut berperan dalam menurunnya gairah seksual.
Dokter Boyke menekankan pentingnya komunikasi antara pasangan agar tetap bisa menjaga kualitas hubungan ranjang, meski jumlah pertemuan intim berkurang.
Baca Juga: Dorongan Libido Wanita Memuncak Usia 30 Tahun, Begini Fakta Dibaliknya
"Makanya harus dipertahankan. Cowok juga seperti itu. Mungkin karena proses penuaan plus kesibukannya," pungkasnya.
Ia menambahkan bahwa menjaga keintiman bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas dan kepuasan bersama.
Dengan demikian, berkurangnya intensitas hubungan seksual bukanlah tanda adanya masalah serius dalam rumah tangga. Justru dengan pemahaman dan komunikasi yang baik, pasangan bisa tetap harmonis meski frekuensinya menurun seiring berjalannya waktu. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS