Jadi Lumbung Beras, Pemkab Konawe Kirim 1.000 Ton Beras Petani ke Sulawesi Utara
Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Selasa, 25 Mei 2021
0 dilihat
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa memamerkan hasil beras petani Konawe yang akan dikirim ke Sulut. Foto: Ist.
" Syukur Alhamdulilah kita bisa bantu atasi semua itu. Itu karena beras Konawe sangat melimpah produksinya. "
KONAWE, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten Konawe terus meningkatkan produktivitas hasil beras petani Konawe. Ke depannya, Konawe siap menjadi lumbung beras nasional.
Selain menjadi penopang kebutuhan beras untuk wilayah Sulawesi Tenggara, terbaru, Pemerintah Kabupaten Konawe melebarkan sayapnya dengan pengiriman beras Konawe ke luar provinsi.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa komitmen membantu Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Konawe mengatasi persoalan turn over (perputaran) beras yang lambat di gudang penyimpanan beras setempat.
Hal itu dilakukan dengan berupaya mencari pasaran beras petani Konawe agar beras yang ada di gudang Bulog bisa terjual.
Terbaru, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Sultra itu berkomitmen akan memfasilitasi penjualan beras Bulog ke Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara,
Mantan Ketua DPRD Konawe itu mengatakan, penyaluran beras ke Manado, Sulawesi Utara itu, dimaksudkan dalam rangka mendukung stok beras Sultra kaitannya mewujudkan ketahanan pangan.
Selain itu, pengiriman beras lintas provinsi tersebut juga merupakan bentuk intervensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dalam mensiasati daya tampung beras yang terbatas di gudang Bulog Subdivre Konawe.
"Beras yang dikirim itu merupakan hasil panen petani Konawe. Semoga pengiriman beras ini berjalan lancar sehingga dapat dinikmati warga di Sulawesi Utara," ujar Kery Saiful Konggoasa.
Dimana, kata Kery, beberapa daerah di wilayah timur Indonesia sangat membutuhkan pasokan beras. Misalnya di Kota Manado dan Palu.
Beberapa daerah di wilayah timur Indonesia itu pun diterpa bencana belum lama ini.
"Syukur Alhamdulilah kita bisa bantu atasi semua itu. Itu karena beras Konawe sangat melimpah produksinya," ungkap Kery.
Ia menyebut, Bulog Konawe sebenarnya siap menyuplai beras ke sejumlah daerah di luar Konawe. Apalagi produksi padi sekali panen mencapai 200 ribu ton.
Yang jadi persoalan, lanjutnya, Bulog saat ini memiliki keterbatasan daya tampung beras di gudang penyimpanan. Yang mana, Bulog Konawe hanya mampu menampung beras kurang lebih 5.000 ton.
"Sisanya inilah yang lagi kami upayakan untuk membantu memasarkan beras Bulog. Sehingga nanti juga kita akan buatkan Perbup supaya pegawai negeri dan karyawan BUMN ambil beras di Bulog," beber Bupati Konawe dua periode itu.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPW PAN Sultra itu menambahkan, saat ini harga pembelian gabah kering panen (GKP) milik petani di Konawe telah ditetapkan sebesar Rp 4.200 per kg.
Dia menjelaskan, kalaupun ada kasus pembelian gabah di bawah harga yang ditetapkan pemerintah, bisa jadi hal tersebut disebabkan kualitas gabah yang rendah.
Ia juga menjamin, Bulog pun tidak mungkin membeli beras petani secara sembarangan tanpa melihat kualitas berasnya.
"Karena beras itu tidak boleh terlalu lama disimpan. Kalau lama diendapkan, bulirnya akan pecah," terangnya.
Selaku pemerintah, pihaknya akan melakukan intervensi agar perputaran beras Bulog bisa cepat.
Lanjutnya, akan diupayakan agar beras Bulog cepat laku supaya Bulog bisa kembali membeli beras di kalangan petani. (B-Adv)