Jadwal Penetapan Pemenang Mega Proyek di Kota Baubau Ditunda, Ada Apa?

Deni Djohan, telisik indonesia
Rabu, 03 November 2021
0 dilihat
Jadwal Penetapan Pemenang Mega Proyek di Kota Baubau Ditunda, Ada Apa?
Jalan Kotamara Baubau. Foto: Repro google.com

" Penyesuaian Jadwal Oleh Pokja Pemilihan III, Pokja Masih Membutuhkan Waktu Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis, dan Harga "

BAUBAU, TELISIK.ID - Jadwal penetapan pemenang empat mega proyek jalan lingkar di Kota Baubau terpaksa harus ditunda.

Pengumuman yang seyogyanya diumumkan tanggal 2 November, namun baru akan bisa diumumkan pada 4 November 2021.

Berdasarkan data yang dikutip di laman website LPSE Kota Baubau, penundaan itu disebabkan adanya penambahan waktu evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga serta penundaan pembuktian kualifikasi.

"Penyesuaian Jadwal Oleh Pokja Pemilihan III, Pokja Masih Membutuhkan Waktu Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis, dan Harga," bunyi dalam history perubahan jadwal di website LPSE Kota Baubau.

Terkait penundaan jadwal pengumuman pemenang lelang tersebut, Kasubag Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa, Sumardin tidak membantah adanya perubahan jadwal pengumuman pemenang lelang.

Ia menilai perubahan jadwal dalam proses lelang merupakan hal yang biasa.

Dalam proses lelang, kata dia, terdapat kewenangan Pokja dan Penyedia Barang. Untuk proses evaluasi merupakan kewenangan Pokja yang dilakukan pada saat proses penawaran.

"Jadi jadwal awal evaluasi itu enam hari, kemudian ditambah tiga hari. Dengan ditambahnya jadwal evaluasi itu secara otomatis jadwal yang lainnya ikut mundur, termasuk pengumuman dan penetapan pemenang," jelas Sumardin, saat ditemui di kantornya, Rabu (3/11/2021).

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau telah melakukan tender pada empat pekerjaan itu. Masing-masing, Peningkatan jalan lingkar ruas 2 Waborobo-Batupoopi dengan paku anggaran Rp 41.660.803.880, Peningkatan jalan lingkar ruas 2 Bukit Asri-Batupoopi dengan paku anggaran Rp 40.423.956.090.

Baca Juga: Desa di Wakatobi Ini Disulap Bak Maliaboro Surabaya

Baca Juga: Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso Dicopot, Ini Kata Polda Sumut

Kemudian peningkatan jalan lingkar ruas 2 Sorawolio-Bukit Asri dengan paku anggaran Rp 40.044.499.770 dan peningkatan jalan lingkar ruas Bungi-Sorawolio tahap IV dengan paku anggaran Rp 43.935.903.386.

Pada situs LPSE Kota Baubau, untuk pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkar Ruas Bungi - Sorawolio Tahap IV dengan kode tender 3784405, sebanyak 46 perusahaan ikut mendaftar.

Dari jumlah itu, hanya 4 perusahaan yang memasukkan penawaran. Di urutan pertama, PT Meutia Segar dengan nilai penawaran Rp. 35.118.139.892,38. Urutan dua PT. Rajasa Tomax Globalindo, nilai penawaran Rp 35.121.463.600,70. Urut tiga, PT Putra Nanggroe Aceh dengan nilai penawaran Rp. 39.908.888.000,00. Urutan empat, PT Garugga Cipta Pratama, nilai penawaran Rp 40.914.746.253,20.

Untuk proyek Peningkatan Jalan Lingkar Ruas 2 Bukit Asri - Batu Popi dengan kode tender 3795405, ada 42 pendaftar. Yang memasukkan penawaran hanya tiga perusahaan, dimana PT. Cikools Ara Prima menjadi penawar terendah, yakni Rp. 33.409.039.670,97.

Menyusul PT. Putra Nanggroe Aceh, nilai penawaran Rp. 33.816.805.000,00 lalu PT. Meutia Segar dengan nilai penawaran Rp. 39.660.263.441,35.

Selanjutnya paket pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkar Ruas 2 Sorawolio - Bukit Asri, kode tender 3794405. Tercatat 42 peminat, namun yang memasukkan penawaran hanya 5 perusahaan. Masing-masing PT. Putra Nanggroe Aceh dengan nilai penawaran terendah Rp 32.816.000.000,00.

Lalu PT. Dian Perdana Karsa dengan nilai penawaran Rp. 33.930.528.051,01, PT Fatdeco Tama Waja Rp. 34.430.655.848,17, PT Adta Surya Prima Rp. 35.915.747.103,71 dan PT Merah Putih Alam Lestari Rp. 38.485.366.786,34.

Sementara pada paket proyek Pembangunan Jalan Lingkar Ruas 2 Waborobo - Batu Popi dengan kode tender 3796405, terdapat 41 peminat. Yang memasukkan penawaran hanya dua perusahaan, masing-masing PT. Putra Nanggroe Aceh Rp. 34.930.999.000,00 dan PT Mahardika Permata mandiri Rp. 40.582.485.743,71.

Dari empat paket proyek itu, terlihat PT. Putra Nanggroe Aceh ikut secara keseluruhan memasukkan penawaran, dimana pada dua paket, perusahaan itu menjadi penawar terendah. (C)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga