Jelang Hari Raya Idul Adha, Harga Bumbu Dapur Mulai Naik

Muh. Sabil, telisik indonesia
Rabu, 14 Juli 2021
0 dilihat
Jelang Hari Raya Idul Adha, Harga Bumbu Dapur Mulai Naik
Beberapa bumbu dapur di Pasar Raya Mekongga Kolaka. Foto: Muh Sabil/Telisik

" Jelang Hari Raya Idul Adha 1442H, harga sejumlah bumbu dapur mulai mengalami kenaikan. "

KOLAKA, TELISIK.ID - Jelang Hari Raya Idul Adha 1442H, harga sejumlah bumbu dapur mulai mengalami kenaikan.

Seperti yang terjadi di Pasar Raya Mekongga, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Beberapa jenis bumbu dapur sudah mengalami kenaikan harga seperti cabai besar, cabai keriting, bawang merah serta bawang putih.

Seorang pedagang Pasar Raya Mekongga Kolaka, Iyasna (60) membenarkan hal tersebut.

"Memang begitu dek sudah mulai naik apalagi ini ndak lama lagi lebaran Idul Adha. Bawang, cabai, naik, tomat juga sama mau naik nanti ini berapa hari ke depan," terang Iyasna, Rabu (14/7/2021).

Untuk cabai besar dan cabai keriting yang sebelumnya seharga Rp 30 ribu - 35 ribu per kilo, kini naik menjadi Rp 35 ribu - 40 ribu per kilonya. Kemudian bawang putih dan bawang merah sebelumnya dibanderol dengan harga Rp 30 ribu per kilo, naik sebesar Rp 35 ribu per kilonya. Sementara untuk cabai rawit terjadi penurunan harga dari bulan lalu.

Cabai rawit yang sebelumnya Rp 75 - 80 ribu per kilo, kini turun menjadi Rp 60 - 70 ribu per kilonya. Untuk tomat, tidak mengalami perubahan harga dari bulan sebelumnya yaitu kisaran Rp 13 ribu - 15 ribu per kilonya.

Akan tetapi, berdasarkan keterangan yang didapatkan Telisik.id dari beberapa pedagang Pasar Raya Mekongga Kolaka, bahwa harga cabai rawit dan tomat akan mengalami lonjakan harga signifikan terutama 2 atau 3 hari menjelang Idul Adha.

Bukan hanya itu, cabai besar, cabai keriting, bawang putih, serta bawang merah juga diprediksi masih akan kembali alami kenaikan harga.

Baca juga: Pemuda Tomia Demo Pengemudi Truk Proyek Soal Kelalaian Kerja

Baca juga: Soal Vaksinasi Peserta CPNS dan PPPK di Butur, Begini Penjelasan BKPSDM

"Iye ini saja masih mau naik semua bawang, cabai, sama tomat apalagi kalau dekat-dekat mau lebaran," ungkap Riani (44), pedagang lainnya.

Para pedagang mengungkapkan, kenaikan tersebut disebabkan karena mayoritas bumbu dapur tersebut didatangkan dari luar Kabupaten Kolaka tepatnya berasal dari daerah Enrekang dan Malino, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Alasan lainnya dikarenakan intensitas curah hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir, sehingga ikut menyebabkan perubahan harga bumbu dapur.

Hasnia (45), pedagang Pasar Raya Mekongga lainnya mengakui, umumnya bumbu dapur yang dijualnya berasal dari Enrekang dan Malino. Ditambah lagi hujan yang turun terus menerus, menyebabkan pasokan berkurang. Mereka juga tak ingin menyimpan stok banyak-banyak, karena cepat membusuk di musim hujan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kolaka, H Achiruddin Muharram saat dihubungi via telephone menuturkan, dalam pekan ini dirinya dan beberapa jajaran Disperindag Kolaka akan turun ke pasar.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok dan memantau harga sembako serta bumbu dapur yang diakuinya akan mengalami kenaikan saat mendekati perayaan Idul Adha.

"Insya Allah pekan ini, kemungkinan Jumat kami akan turun ke pasar untuk memantau, mengecek harga di sana," terang Achiruddin.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, diakui selalu terjadi kenaikan harga sembako dan bumbu dapur setiap menjelang lebaran.

Sementara bagi para pembeli di Pasar Raya Mekongga, kenaikan harga bumbu dapur itu sudah biasa terjadi dan dialami setiap tahunnya, terlebih ketika ada momen hari besar Islam.

"Ya mau diapa kasian, memang sudah begini kita pembeli. Setiap tahun kalau mau kondisi seperti ini ada lebaran Idul Adha, Idul Fitri, pasti pada naik harga. Mau tidak dibeli kita butuh juga," kata seorang pembeli yang menolak menyebutkan namanya. (A)

Reporter: Muh Sabil

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga