Jembatan Teluk Kendari Jadi Primadona, Ayo Jaga Bersama

Musdar, telisik indonesia
Selasa, 27 Oktober 2020
0 dilihat
Jembatan Teluk Kendari Jadi Primadona, Ayo Jaga Bersama
Jembatan Teluk Kendari. Foto: Ist.

" Masyarakat (pejalan kaki) dulu. "

KENDARI, TELISIK.ID – Ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, tiba-tiba seperti menjadi “primadona”. Jembatan Teluk Kendari (JTK) yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, memancing minat banyak orang untuk berkunjung.

Bukan hanya penduduk Kota Kendari, kemegahan JTK mampu menarik minat masyarakat dari luar Kota Kendari.

Berbagai platform media sosial ramai dengan foto dan video pengguna sosmed berlatar jembatan megah ini.

JTK selalu dipadati pengunjung, meskipun sebelumnya, Pemerintah Kota Kendari sudah menyampaikan, setelah JTK diresmikan 22 Oktober 2020, dalam waktu seminggu kendaraan belum diizinkan melewati JTK.

“Masyarakat (pejalan kaki) dulu,” kata Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir.

Namun karena ingin melihat dan mengabadikan momen, plang pintu masuk JTK pun diterobos pengendara. Akibatnya, kemacetan tidak bisa dihindari.

Lima hari setelah diresmikan, JTK masih sangat menarik perhatian masyarakat. Sayang, kebersihan JTK tidak dijaga, sampah kulit makanan dan minuman berserakan di sepanjang jembatan.

Baca juga: Klinik Diagnostik Rapha Kendari Periksa Kesehatan Pelaut

“Memang sudah ada instansi dan pihak yang telah ditugaskan untuk memelihara dan merawat jembatan, akan tetapi jika kita turut andil di dalamnya, akan jauh lebih baik, paling tidak dengan menjaga kebersihan di sekitar Jembatan Teluk Kendari, begitu juga jika ada aktivitas pengrusakan untuk dapat menginformasikan kepada pihak keamanan,“ kata Sulkarnain.

Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan, meminta seluruh warga Kota Kendari untuk memanfaatkan JTK dengan baik. Jangan dicoret apalagi dirusak.

“Marilah kita rawat dan gunakan dengan baik, " imbau Subhan.

Bagi warga Kota Kendari, Jembatan Teluk Kendari akan mempermudah pergerakan masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama yang selama ini harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan perahu atau memutari Teluk sejauh 20 km dengan waktu tempuh 30-35 menit.

Dengan melintasi jembatan tersebut, jarak akan semakin dekat dan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 5 menit.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari berada di bawah tanggungjawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga, dengan biaya pembangunan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 809 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020.

Konstruksi jembatan meliputi jalan pendekat atau oprit 602,5 m, approach span 357,7 m, side span 180 m, bentang utama 200 m. Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar. (B)

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga