Kader PDIP Dikeroyok dan Dipukuli Oknum Satgas PDIP
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Selasa, 21 Juli 2020
0 dilihat
Agung Indaryoto, kader PDIP yang aktif mendukung Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020. Foto: Repro Solopos.com
" Mudah-mudahan bisa segera pulang. Ini sudah ditungguin istri dan anak-anak di rumah. "
SOLO, TELISIK.ID - Pendukung Gibran Rakabuming, yang digebuki sampai diancam akan dibunuh, angkat bicara. Kini, Agung "Walet" Indaryoto terbaring di rumah sakit.
Diduga, Ketua Anak Ranting PDIP di RW 028 Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, dikeroyok dan dipukuli puluhan kader PDIP di wilayahnya, Minggu (19/7/2020) malam.
Agung Walet merupakan kader PDIP yang aktif mendukung Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilkada Solo 2020.
Ketika DPC PDIP Solo mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa (Puguh), Agung sudah menyatakan mendukung Gibran agar mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.
Dia aktif dalam pergerakan Komunitas Pejuang Demokrasi PDIP Solo yang pada Jumat (26/6/2020) menyatakan dukungan untuk Gibran Rakabuming.
Selain itu, Agung juga aktif dalam Komunitas Banteng Solo Bergerak (BSB) yang pada Kamis (16/7/2020) mendeklarasikan dukungan kepada Gibran. Bahkan, di BSB Agung tercatat sebagai sekretaris.
Baca juga: Pelaku Penganiayaan Anggota Polri Bertambah 17 Orang, 7 Urine Positif
Dilansir Solopos.com, Agung yang saat ini dirawat di RS dr Oen Kandang Sapi, Jebres, Solo, mengaku merasa mual dan pusing. Sehingga pada Senin (20/7/2020) sekitar pukul 01.00 WIB diantarkan teman-temannya ke rumah sakit.
Setelah laporan ke Polresta Solo, sekitar pukul 01.00 WIB, dia pusing dan mual. Sehingga diantar teman-teman ke rumah sakit.
Agung yang sempat mengirimkan foto yang menunjukkan dirinya sedang terbaring di ranjang RS dr Oen Jebres, berharap bisa segera pulang untuk bertemu dengan tiga anaknya. Tapi, hingga Senin siang belum ada keputusan kapan dia boleh pulang.
"Mudah-mudahan bisa segera pulang. Ini sudah ditungguin istri dan anak-anak di rumah," katanya.
Ditanya Solopos.com (jaringan Suara.com), ada atau tidak penjagaan terhadap dirinya mengingat dekatnya lokasi rumah sakit dengan lokasi pengeroyokan, kader PDIP Solo itu menjawab tidak ada.
"Mereka nggak ada yang berani sama saya. Yang berani mukul hanya satu orang yang nggak tahu siapa saya. Padahal di situ ada 50 orang," tandasnya.
Baca juga: 15 Tersangka Narkotika Ditangkap, Duanya Ditembak Mati
Kuasa Hukum Agung, TH Wahyu Winarto, mengungkapkan, pihaknya telah melayangkan laporan ke Polresta Solo, Minggu (19/7/2020) pukul 23.30 WIB hingga selesai pukul 02.00 WIB.
Wahyu mengungkapkan, dugaan pengeroyokan Agung terjadi saat rapat konsolidasi di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo.
"Menurut klien saya, ia diundang konsolidasi partai, ternyata di situ mengarah dirinya dipecat dari anak ranting," jelas Wahyu.
Agung, lanjut Wahyu, sempat merasa tidak terima dengan keputusan pemecatan yang menimpanya. "Hingga ia membanting snack yang berada tak jauh darinya sebelum akhirnya mengalami dugaan pengeroyokan," terangnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Purbo Adjar Waskito, tidak mau berkomentar perihal kasus dugaan pengeroyokan itu.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali