Kajari Muna Pastikan Ketersediaan Obat COVID-19 di RS dan Apotek

Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 10 Agustus 2021
0 dilihat
Kajari Muna Pastikan Ketersediaan Obat COVID-19 di RS dan Apotek
Kajari Muna, Agustinus Baka Tangdililing memantau obat COVID-19 di apotek. Foto: Sunaryo/Telisik

" Mantan Koordinator Intelijen Kejati Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mewanti-wanti para pengelola apotek agar tidak melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk melakukan penimbunan terhadap vitamin dan masker "

MUNA, TELISIK.ID - Kejaksaan Negeri (Kejari) Muna ikut ambil bagian dalam menekan penyebaran COVID-19. Sebagai langkah konkrit yang dilakukan korps Adhyaksa itu adalah dengan memastikan ketersediaan obat-obatan, oksigen, masker dan vitamin di Rumah Sakit (RS) dan apotek.

Kajari Muna, Agustinus Baka Tangdililing secara detail melakukan pengecekan obat-obatan, vitamin dan masker yang ada di RS dan apotek, Selasa (10/8/2021). Dari hasil pantauan, stok obat dan oksigen di RS tersedia. Sementara di apotek stoknya kosong, yang ada hanya vitamin dan masker.

"Kita sampaikan pada apotek agar tidak melayani pembelian vitamin dan masker dengan jumlah besar, karena jangan sampai ditimbun. Kalau ada, laporkan ke kami," kata Agustinus.

Mantan Koordinator Intelijen Kejati Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mewanti-wanti para pengelola apotek agar tidak melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk melakukan penimbunan terhadap vitamin dan masker. Karena bila ketahuan, pihaknya tidak segan-segan akan memprosesnya.

Baca Juga: Kita akan Hidup Bertahun-Tahun dengan Masker, Kalian Siap?

Baca Juga: Randis Dispar Dikuasai Kadis Kominfo Harus Ditarik, DPRD: Jangan Diistimewakan

"Itu perbuatan pidana dengan pemberatan," sebutnya.

Sementara itu, Direktur RS Raha, dr Muhamad Marlin mengungkapkan, stok obat-obatan COVID-19 dan oksigen sampai saat ini masih tersedia. Hanya saja, selama pandemi COVID-19, penggunaan oksigen di RS meningkat. Setiap hari, oksigen yang digunakan di kamar isolasi sebanyak 15 tabung. Namun itu tidak jadi soal. Karena, di RS memiliki mesin produksi oksigen yang satu hari bisa mencapai 15 tabung.  

"Untuk persediaan obat dan oksigen, tidak ada masalah," tukasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga