Kalahkan Suramadu, Jembatan Penghubung Muna-Buton Diklaim Terbesar di Indonesia Telan Anggaran Rp 6,1 Triliun

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 18 April 2025
0 dilihat
Kalahkan Suramadu, Jembatan Penghubung Muna-Buton Diklaim Terbesar di Indonesia Telan Anggaran Rp 6,1 Triliun
Kepala Satuan Kerja P2JN Sultra, Hengki Hernawan saat menjelaskan desain perencanaan jembatan penghubung Pulau Muna-Buton. Foto: Erni Yanti/Telisik.

" Diklaim jadi terbesar di Indonesia, jembatan penghubung Pulau Muna dan Buton saat ini tengah dirancang oleh pemerintah dalam hal ini Balai Jalan Nasional Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (18/4/2025) "

KENDARI, TELISIK.ID - Diklaim jadi terbesar di Indonesia, jembatan penghubung Pulau Muna dan Buton saat ini tengah dirancang oleh pemerintah dalam hal ini Balai Jalan Nasional Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (18/4/2025).

Rencana jembatan tersebut telah dimulai sejak tahun 2010 hingga 2025 belum selesai, dengan banyak melalui uji kelayakan dari berbagai ahli jembatan.

Berdasarkan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2022, pasal 45 ayat 2 (c), bahwa pemerintah independen memberikan pertimbangan teknis dalam bentuk laporan yang memuat tinjauan mengenai hasil uji terowongan angin.

Jembatan dengan desain Suspension Bridge (jembatan gantung) diperkirakan sepanjang 2.969 meter atau menghampiri 3 kilometer, lebar 38 meter yakni 2 jalur, 4 lajur, 2 jalur motor, 2 jalur pedestarian, 2 jalur hijau, dengan perkiraan pembangunan selama 4 tahun.

Dengan lebar 38 meter, jembatan penghubung Pulau Muna-Buton nantinya akan mengalahkan Jembatan Suramadu yang memiliki lebar jembatan hanya 30 meter.

Melalui Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional  (P2JN) Sultra, Hengki Hernawan mengungkapkan, alasan membuat jembatan gantung karena tidak bisa membuat pilon atau menara penyangga di dalam laut dan juga menghemat anggaran.

Baca Juga: Gubernur Sultra ASR Mau Bangun Jembatan Penghubung Pulau Muna-Buton

"Harus disetujui proses disetujuinya untuk siap bangun itu, harus diuji wind tunnel atau uji terowong angin, kita sudah uji dan Alhamdulillah desain kita lulus namun harus diuji lagi dengan konsultan berbeda," ujarnya.

Meski sudah lulus uji kelayakan kepada ahli jembatan di Indonesia, pihaknya harus kembali menguji kelayakan jembatan kepada konsultan independen yakni di luar negeri, namun kondisi anggarannya tengah diblokir karena efisiensi anggaran oleh Presiden Prabowo.

"Jembatan khusus ini sangat kompleks, jembatan ini luar biasa mahal Rp 6,1 triliun, karena pada saat pembangunan dan juga sudah terbangun risikonya besar kita perlu kehati-hatian," ujarnya.

Selain itu, desain jembatan juga agar tidak mengganggu alur pelayaran kapal-kapal maka konstruksinya lebih tinggi, yakni 52,6 meter dari permukaan air dan sudah melalui uji dari kapal terbesar di Indonesia.

"Kalau terealisasi ini paling besar di Indonesia, realisasinya harus melalui persetujuan Komisi Keselamatan, Keamanan Terowongan dan Jembatan, desain kami belum disetujui, jadi banyak pengujian yang dilewati, seperti uji beban berat, kendaraan berat berjalan dan lainnya," katanya.

Saat ini, tahapan perencanaan jembatan Muna-Buton sudah mencapai 80 persen dan sudah menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 5 miliar.

Baca Juga: Tiga Proyek Infrastruktur Jembatan di Kolaka Utara Terancam Batal Gegara Efisiensi Anggaran

"Jika pemerintah sudah membuka blokiran anggarannya kami siap lanjutkan," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Sultra, Andi Sumangrukka optimis akan membangun jembatan penghubung Muna-Buton.

"Jembatan Pulau Muna-Buton menjadi prioritas saya selama saya jadi gubernur, begitu saya selesai jembatan itu sudah jadi," tegasnya. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga