Kambewe Makanan Lokal Sulawesi Tenggara, Diolah saat Panen Jagung

Nur Fauzia, telisik indonesia
Jumat, 07 Juni 2024
0 dilihat
Kambewe Makanan Lokal Sulawesi Tenggara, Diolah saat Panen Jagung
Kambewe makanan khas Sulawesi Tenggara yang diolah dari jagung muda. Foto: Ist.

" Kambewe tak asing lagi bagi masyarakat Buton dan Muna. Khususnya masyarakat Buton Tengah yang sering membuat makanan tradisional ini saat musim panen jagung tiba "

KENDARI, TELISIK.ID - Kambewe merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara yang sudah ada sejak lama.

Makanan yang satu ini tak asing lagi bagi masyarakat Buton dan Muna. Khususnya masyarakat Buton Tengah yang sering membuat makanan tradisional ini saat musim panen jagung tiba.

La Rafia salah satu orang tua kampung di Buton Tengah tepatnya di Mawasangka Induk, kepada Telisik.id Jumat (7/6/2024) menyampaikan, pada saat musim tanam jagung tiba, masyarakat di daerahnya akan beramai-ramai ke kebun untuk menanam bibit jagung. Hal ini dilakukan secara bergotong royong.

Untuk merayakan musim panen, masyarakat biasanya membawa alat masak dan gilingan jagung ke kebun untuk membuat kambewe ataupun merebus jagung di kebun.

Kambewe bahan dasarnya terbuat dari jagung muda dicampur dengan kelapa, gula aren, dan garam. Pembuatan kambewe cukup mudah, lanjut La Rafia, tinggal iris-iris jagung, pisahkan dengan bonggolnya, kemudian campurkan kelapa, gula aren, dan garam secukupnya lalu giling di penggilingan khusus jagung untuk kambewe.

Baca Juga: Makanan dan Camilan Buton Utara Bikin Goyang Lidah di Even Halo Sultra 2024

Setelah itu ambil kulit jagung kemudian isi sesuai ukuran kulit jagung, lalu lipat dan terakhir kambewe yang sudah dibungkus rapi dikukus sampai matang.

Kambewe terdiri dari dua macam ada kambewe yang dicampur dengan gula aren ada juga kambewe yang tidak menggunakan gula aren atau biasa disebut kambewe putih.

Baca Juga: Wisatawan Mancanegara Puji Makanan Disajikan di Even Festival Teluk Pasarwajo

Kambewe putih paling cocok dihidangkan dengan sayur bening dan ikan kapinda (ikan yang dimasak kering) atau ikan kaparende (ikan yang dimasak berkuah).

La Rafia menambahkan, saat ini kebiasaan masyarakat yang seperti itu sudah jarang dilakukan lantaran musim yang sulit diprediksi dan masyarakat Buton Tengah yang sudah mulai maju dan kurang memperhatikan kebiasaan seperti ini.

"Sekarang orang sudah jarang mau pergi tanam jagung di kebunnya. Selain karena musim yang susah ditebak, orang sekarang ini sudah jarang mau urus kebun, mungkin masih ada beberapa orang masih tanam jagung di kebun sendiri tapi sekarang ini orang lebih pilih beli di pasar kalau mau makan kambewe," pungkasnya. (C)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga