Kasus COVID-19 di Jakarta Menurun, Warga Diimbau Tetap Waspada
Marwan Azis, telisik indonesia
Selasa, 26 Oktober 2021
0 dilihat
Suasana DKI Jakarta di area Monas. Foto: Repro Kompas.com
" Kondisi pandemi COVID-19 di Jakarta saat ini membaik. Namun warga Jakarta tetap diimbau waspada dan lakukan deteksi dini. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Kondisi pandemi COVID-19 di Jakarta saat ini membaik. Namun warga Jakarta tetap diimbau waspada dan lakukan deteksi dini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti memaparkan, kendati kapasitas testing ditingkatkan sebanyak 12,7 kali standar yang ditetapkan WHO, kasus positif hanya bertambah 37 kasus dari 19.306 orang yang dites untuk mendiagnosis kasus baru hari ini.
Sementara, kasus aktif menurun dan kini berada di bawah 1.000 kasus, tepatnya 927 kasus aktif, pada hari ini. Terakhir kali kasus aktif Jakarta di bawah 1.000 kasus yakni pada 5 April 2020 sebanyak 964 kasus aktif.
“Kami menggencarkan penemuan kasus secara aktif (Active Case Finding/ACF), baik itu di sekolah, perkantoran, asrama, panti asuhan, mall, dan lain-lain," kata Widyastuti, Selasa (26/10/2021).
"Alhamdulillah, data ACF di semua lokasi telah menurun, dari semula 4,4 persen per 24 September 2021, turun menjadi 3 persen per 25 Oktober 2021,” sambungnya.
Kata dia, salah satu yang menjadi sorotan publik adalah ACF yang dilakukan di sekolah untuk mencegah laju penularan dan melihat efektivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, ACF di sekolah turut mengalami penurunan, dari semula 4 persen pada 25 September menjadi 2,3 persen pada 25 Oktober.
Pelaksanaan ACF di sekolah tersebut telah sesuai instruksi Kementerian Kesehatan RI, yang mana ACF dilakukan pada minimal 10 persen dari sekolah yang melakukan PTM, mencakup 10 persen pendidik dan tenaga kependidikan, dan 10 persen peserta didik.
Kaidah 10 persen ini sebagai upaya menguatkan surveilans untuk mencegah lonjakan kasus yang tidak terkendali.
Widyastuti menjelaskan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga meningkatkan ratio tracing.
Per 24 Oktober 2021, ratio tracing di Jakarta sebesar 15,72, yang mana berarti satu kasus positif dilacak dan dilakukan PCR kepada rata-rata 15-16 orang yang berkontak erat.
Dalam melakukan tracing atau pelacakan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti kader Dasawisma, TNI/Polri, dan lain-lain.
“Untuk persentase kasus positif atau positivity rate mingguan masih jauh di bawah 5 persen yang menjadi standar WHO, di Jakarta sebesar 0,4 persen,” imbuhnya.
Ia menuturkan, pada 18-24 Oktober 2021, testing PCR dilakukan sebanyak 146.380, dengan kasus mingguan sebanyak 710.
Meskipun terjadi kenaikan testing PCR sebanyak 9 persen dari minggu sebelumnya, tetapi kasus yang ditemukan menurun sebesar 32 persen.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
Baca juga: Wakil Bupati Buton Utara Galakkan Pelestarian Budaya Lokal
Penurunan jumlah kasus positif ini tentu tak lepas dari manfaat vaksinasi COVID-19.
Adapun cakupan vaksinasi COVID-19 KTP DKI Jakarta per 25 Oktober 2021 untuk dosis 1 sebanyak 7.187.310 (86 persen) dan dosis 2 sebanyak 5.718.827 (68 persen) dari total penduduk DKI Jakarta.
Selain vaksinasi, Widyastuti mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus ini dan melakukan deteksi dini.
Vaksinasi dan deteksi dini berperan penting dalam mencegah timbulnya keparahan dan kematian.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, kematian positif COVID-19 seminggu terakhir meningkat, dari yang semula persentase kematian sebesar 0,4 persen pada 17 Oktober 2021 menjadi 0,7 persen pada 24 Oktober 2021.
“Jika ada gejala, masyarakat harus segera berobat dan melakukan pemeriksaan PCR untuk mencegah kefatalan dan dpt dipantau segera oleh petugas kesehatan. Apalagi, COVID-19 pada anak seringkali tidak menunjukkan gejala atau justru gejala lain, seperti diare/keluhan saluran pencernaan,” tuturnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Fitrah Nugraha