Wakil Bupati Buton Utara Galakkan Pelestarian Budaya Lokal
Aris, telisik indonesia
Selasa, 26 Oktober 2021
0 dilihat
Wakil Bupati Buton Utara, Ahali saat memberikan sambutan. Foto: Protokol Setda Buton Utara
" Diantara upaya yang dilakukan yakni ikut membuka ruang bagi pengembangan nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal yang ada, salah satunya pesta panen atau Wawonotahu. "
BUTON UTARA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) terus mendukung upaya pelestarian budaya lokal.
Diantara upaya yang dilakukan yakni ikut membuka ruang bagi pengembangan nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal yang ada, salah satunya pesta panen atau Wawonotahu.
"Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Maha Pencipta, pesta panen (Wawonotahu) juga menjadi media atau alat pemersatu, silaturahmi dengan sanak saudara," kata Ahali saat menghadiri pesta panen di Desa Bubu, Kecamatan Kambowa, Senin (25/10/2021).
"Karena saya tahu sekali bahwa pesta panen Desa Bubu kali ini ditunggu-tunggu bagi setiap warga masyarakat, khususnya Desa Bubu dan Desa-desa yang ada di sekitarnya," sambungnya.
Karena Wawonotahu ini, lanjut Ahali, merupakan satu dari beberapa keanekaragaman kebudayaan Butur yang tidak ada di daerah lain, maka kedepan perlu dilestarikan, termasuk semua jenis pesta panen yang ada di wilayah Butur, diminta agar perayaan di tahun-tahun berikutnya dikemas lebih besar lagi.
"Kita perlu data dan inventarisasi segala bentuk budaya dan jenisnya, mengingat perkembangan arus globalisasi saat ini, kita harus bendung dengan budaya kita sendiri, sebab kalau kita bercerita mengenai kemajuan dengan orang barat mungkin kita tidak dapat menyaingi mereka, akan tetapi kalau kita memperkenalkan budaya lokal kita pasti akan tertarik dan dapat bernilai jual buat daerah," ucapnya.
Wakil Bupati Butur ini juga menyampaikan, sudah beberapa daerah ia menghadiri acara budaya yang diperintahkan bupati.
Daerah tersebut diantaranya yakni Aceh dan terakhir Festival kerajaan nusantara di Sumedang Jawa Barat. Menurutnya, budaya mereka tidak jauh berbeda dengan Butur.
"Jadi mulai saat ini upaya peningkatan dan pelestarian budaya kita galakan," tambah Ahali.
Lanjut Ahali, dimulai dari hal kecil misalnya di momen-momen tertentu untuk membiasakan selalu memakai pakaian sentuhan adat Butur. Apalagi Butur saat ini, sudah masuk dalam deretan Kota Pusaka yang ada di Indonesia.
"Ini adalah suatu kebanggaan kita semua, dan untuk di Sulawesi Tenggara hanya ada dua kabupaten yang masuk Kota Pusaka yaitu Buton Utara dan Buton," ujar Ahali.
Olehnya itu, sambung Ahali, pesta adat Wawonotahu ataupun jenis pesta panen lainnya perlu dilestarikan.
"Karena budaya kita merupakan simbol identitas daerah," pungkasnya.
Maka untuk menjaga eksistensinya, Wakil Bupati Butur ini mengajak semua pihak tanpa kecuali masyarakat dan pemerintah setempat untuk terus menjaga dan melestarikannya. (C-Adv)