Keindahan Gua Koo dengan Air Sebening Kaca di Buton Tengah
Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Senin, 29 Mei 2023
0 dilihat
Keindahan gua Koo dengan air danau yang biru jernih bak kaca. Foto: Wa Ode Ria Ika Hasana/Telisik
" Buton Tengah merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang memiliki berbagai destinasi wisata pantai dan gua dengan keindahannya sendiri. Salah satu gua yang memiliki keindahan air yang biru jernih sebening kaca adalah gua Koo yang terletak di Desa Lantongau, Kecamatan Mawasangka. Selain airnya yang biru jernih, gua Koo ini memiliki dinding gua yang menjulang tinggi "
BUTON TENGAH, TELISIK.ID - Buton Tengah merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang memiliki berbagai destinasi wisata pantai dan gua dengan keindahannya sendiri. Salah satu gua yang memiliki keindahan air yang biru jernih sebening kaca adalah gua Koo yang terletak di Desa Lantongau, Kecamatan Mawasangka. Selain airnya yang biru jernih, gua Koo ini memiliki dinding gua yang menjulang tinggi.
Air dari dalam gua Koo ini tidak pernah mengalami kekeringan, oleh sebab itu masyarakat sekitar memanfaatkan air gua ini sebagai air minum yang dikonsumsi sehari-hari, sehingga pemerintah dan masyarakat setempat melarang wisatawan yang ingin berenang di gua ini.
Gua Koo memiliki kedalaman kurang lebih 30 meter, sehingga untuk masuk ke dalam gua wisatawan harus menuruni anak tangga yang cukup terjal. Di dalam gua ini juga terdapat pepohonan rindang dan tumbuhan-tumbuhan hijau yang menambah keasrian tempat ini.
Dari atas gua terlihat dua kolam yang bersampingan, saat siang hari air gua ini terlihat gelap, ini disebabkan karena berkurangnya sinar matahari yang masuk. Jadi waktu yang baik untuk mengunjungi destinasi gua Koo ini sebaiknya di pagi hari, saat matahari masih menyinari permukaan gua.
Salah seorang pengunjung, Burhan mengatakan, gua Koo sangat indah dengan pemandangan dinding gua yang menjulang tinggi dan pepohonan serta airnya yang berwarna biru jernih bisa menjadi spot foto menarik.
"Kalau ke sini harus menaati peraturan-peraturan yang dibuat juga, seperti tidak boleh mengotori air dan tidak boleh berenang, karena air dalam gua ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk di konsumsi. Indahnya tebing-tebing gua tidak buat kita menyesal jauh-jauh datang ke tempat ini," ujar Burhan Jumat (30/6/2023).
Dilansir dari pariwisata.sultraprov.go.id, Nama Koo berasal dari seorang pemuda bernama La Koo. Ketika ia pergi ke dalam hutan dengan maksud mencari akar pohon untuk membuat tali. Pada saat itu ia menemukannya, lalu bermaksud untuk memotongnya. Ketika ia menarik akar tersebut justru dari dalam tanah keluarlah mata air tersebut. Sehingga terbentuklah sebuah lubang besar dan berbentuk gua. Karena peristiwa itulah gua ini mendapatkan namanya.
"Selain jadi destinasi wisata alam dan sumber mata air untuk kehidupan masyarakat sekitar. Gua asri yang satu ini jaga dijaga masyarakat dengan acara adat bernama Katutuhanooe," tulisnya.
Untuk sampai di Desa Lantongau ini bisa menggunakan transportasi umum dari terminal Wamengkoli menuju Mawasangka yang berjarak sekitar 50 km. Atau sekitar 1 jam 20 menit, dan untuk mengunjungi Gua Koo tersebut tidak dikenakan tarif alias gratis.
Pengunjung lainnya Aswin Saputra mengatakan, selain berniat ke gua Koo, dirinya juga ingin singgah ke pantai Mutiara yang jaraknya tidak begitu jauh dengan gua Koo ini. Jadi salin bisa menikmati kesejukan gua koo juga bisa menikmati indahnya pasir lutih di pantai Mutiara.
"Kalau pantai Mutiara sudah banyak orang yang tau, keindahan pasir putihnya yang bersih dan air lautnya memberi keindahan pantai itu, tetapi untuk gua Koo ini lokasinya memang belum banyak yang tau, teman-teman saya juga batu pertama kali kesini," ujarnya. (A)