Kenaikan Isa Almasih di Hari Idul Fitri
Usmar, telisik indonesia
Sabtu, 15 Mei 2021
0 dilihat
Dr. Usmar, SE, MM, Ketua LPM Universitas Moestopo (Beragama) Jakarta & Ketum Lembaga Kebudayaan Nasonal. Foto: Ist.
Oleh: Dr. Usmar, SE, MM
Ketua LPM Universitas Moestopo (Beragama) Jakarta & Ketum Lembaga Kebudayaan Nasonal
BERDASARKAN hasil sidang isbat oleh Kementerian Agama RI yang dilaksanakan pada Selasa 11 Mei 2021, memutuskan hari raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1442 Hijriah di Indonesia jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.
Idul Fitri adalah hari raya yang dirayakan oleh umat Islam sebagai simbol hari kemenangan setelah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan selama sebulan penuh.
Dan yang menarik, pelaksanaan hari raya Idul Fitri hari Kamis 13 Mei 2021 tersebut bersamaan dengan waktu perayaan peringatan Kenaikan Isa Almasih.
Idul Fitri
Idul Fitri Sebagai puncak dari pelaksanaan ibadah puasa, pada dasarnya adalah ekspresi dan manifestasi kebahagiaan dan perayaan simbol kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh.
Meski ada rasa senang dan bergembira untuk menyambut hari kemenagan, tetapi di sisi lain ada rasa sedih, karena akan ditinggalkan oleh bulan Ramadan yang penuh berkah, maghfiroh dan rahmat Allah SWT.
Banyak hal yang dapat diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan selama satu bulan penuh.
Kita dapat memiliki pengalaman rasa lapar, yang sering dialami oleh kaum miskin tak berpunya.
Juga kita dapat belajar mengendalikan nafsu duniawi, dan menaikkan tingkat kesabaran dan ketakwaan kita, di tengah keterbatasan dan pembatasan yang dapat membatalkan puasa. Dan tentunya, semua itu akan bermuara meningkatkan kepekaan sosial kita dalam peradaban kehidupan ini.
Adapun tujuan utama dari menjalankan ibadah puasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan kita atas apa yang diperintahkan Allah SWT. Artinya menjalankan puasa adalah wujud kepatuhan kita secara vertikal kepada-Nya atau hablum minallah
Baca Juga: Evaluasi Kritis Zakat Pengurang Pajak
Karena itu Idul Fitri dapat kita maknai secara umum adalah kembalinya kita kepada keadaan suci, dalam artian terbebas dari dosa-dosa kepada Allah subhanahu wata’ala, namun tidak serta merta membebaskan kesalahan dan dosa kita secara sosial, atau persoalan hubungan sosial kita sesama umat manusia atau hablum minannas.
Jadi karena persoalan dan urusan duniawi antar manusia dengan manusia, adalah tanggung jawab personal antar manusia itu sendiri, maka spirit puasa bulan Ramadan adalah bagaimana kita dapat memiliki kepekaan sosial yang lebih baik dalam menghargai manusia dan kemanusiaan.
Kenaikan Isa Almasih
Peringatan Kenaikan Isa Almasih, adalah satu diantara lima hari besar penting bagi umat Nasrani, yang wajib diperingati secara khidmat, yaitu Hari Natal, Hari Jum'at Agung, Hari Paskah, Hari Kenaikan Isa Almasih dan Hari Pentakosta.
Sesungguhnya ke lima hari besar tersebut, merupakan rangkaian peristiwa, mulai dari kelahiran Isa Almasih hingga hari penggenapan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Isa Almasih.
Karenanya dapat dipahami jika Kenaikan Isa Almasih atau Kenaikan Yesus Kristus diperingati oleh semua umat Nasrani, baik itu Kristen Katolik maupun Kristen Protestan.
Kenaikan Isa Al Masih diperingati pada 39 hari setelah Minggu Paskah, atau 40 hari setelah Sabtu Paskah, atau 41 hari setelah Jumat Agung.
Sedangkan seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa di tahun ini, Hari Paskah jatuh pada Minggu tanggal 4 April 2021. Maka 39 hari setelahnya, adalah tanggal 13 Mei 2021, merupakan Hari Kenaikan Isa Almasih.
Peristiwa kenaikan Isa Almasih terjadi 40 hari setelah Paskah, adalah sebuah peristiwa dimana Isa Almasih terangkat naik ke langit kemudian hilang dari pandangan tertutup awan, untuk menuju surga sebagai pemuliaan Yesus setelah kematian dan kebangkitan-Nya
Dan Kenaikan itu disaksikan murid-murid-Nya, seperti dicatat Perjanjian Baru. Setelah kenaikan itu, umat Kristiani yakin Yesus atau Isa Almasih masih akan datang kembali pada hari kiamat kelak.
Memaknai Dua Peristiwa Besar Bersamaan
Perayaan Idul Fitri bertepatan dengan Kenaikan Isa Almasih, adalah suatu peristiwa besar dan langka.
Menurut peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang Hasanuddin peristiwa seperti ini hanya pernah terjadi pada tahun 1727 Masehi dan 1139 Hijriah.
Setelah tahun 2021 ini, maka kejadian serupa akan terulang lagi di tahun 2248 Masehi atau 1676 Hijriah atau sekitar 227 tahun lagi.
Baca Juga: Keterlibatan Perempuan dalam Tindak Terorisme di Indonesia
Jadi kita yang hidup saat ini, mendapat keberuntungan untuk menyaksikan dan mengalami peristiwa besar dan langka ini, karena tidak setiap generasi yang dapat mengalaminya.
Karena itu, memaknai hikmah dari kejadian besar dan langka ini, sebagai pembelajaran dari Allah SWT, bahwasannya pada satu titik, hakekatnya seluruh isi alam itu dan umat manusia khususnya adalah sama-sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Karena itu, sebagai umat Islam kita memaknai Idul Fitri, sebagai simbol kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, dapat terus meningkatkan kesalehan sosial kita, dengan terus menjalin kebersamaan dengan saudara yang seiman maupun yang lainnya dalam perspektif kemanusiaan.
Dari perspektif peristiwa kenaikan Isa Almasih, umat Nasrani dapat memaknainya bahwa Kenaikan Yesus ke surga memperkokoh keyakinan mereka bahwa adanya kehidupan setelah kematian. Dan sesuai dengan janji Yesus, bahwa dia tidak akan pergi dan akan terus menyertai mereka yang beriman.
Selamat Idul Fitri 1442 Hijriah dan selamat memperingati Kenaikan Isa Almasih tahun 2021. (*)