Keong Mas Serang Lahan Sawah di Lamba Leda Utara NTT

Berto Davids, telisik indonesia
Senin, 28 Februari 2022
0 dilihat
Keong Mas Serang Lahan Sawah di Lamba Leda Utara NTT
Camat Lamba Leda Utara saat memantau langsung sawah warga yang terendam hama keong. Foto: Ist

" Ada banyak sawah yang terlihat rusak diserang keong mas. Kondisi ini terjadi pasca wilayah itu direndam banjir beberapa waktu lalu "

MANGGARAI TIMUR, TELISIK.ID - Hama keong mas menyerang lahan sawah milik warga Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (28/2/2022) sore.

Saat dilakukan pemantauan ada banyak sawah yang terlihat rusak diserang keong mas. Kondisi ini terjadi pasca wilayah itu direndam banjir beberapa waktu lalu.

Salah seorang warga Desa Satar Padut, Jalu mengaku, sawahnya juga tak luput dari serangan hama keong. Ia sedang berupaya agar sawahnya tidak rusak dihantam keong mas.

Menurutnya, waktu kritis untuk mengendalikan keong mas adalah pada saat 10 hari setelah tanam pindah, atau 21 hari setelah sebar benih. Hal itulah menjadi upaya Jalu untuk menyelamatkan sawahnya.

"Salah satu cara pengendaliannya sawah perlu segera dikeringkan karena keong mas senang tempat-tempat yang digenangi air," kata Jalu.

Jika petani menanam dengan sistem tanam pindah, katanya lagi, maka pada 15 hari setelah tanam pindah, sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara bergantian.

Baca Juga: PT Vale Kembangkan Padi SRI Organik di Blok Pomalaa Kolaka

"Bila padi ditanam dengan sebar langsung, selama 21 hari setelah sebar, sawah perlu dikeringkan,  kemudian digenangi lagi secara bergantian," tutur Jalu.

Selain itu, perlu dibuat caren di dalam dan di sekeliling. Petakan sawah sebelum tanam, baik di musim hujan maupun kemarau. Ini dimaksudkan agar pada saat dilakukan pengeringan, keong mas akan menuju caren sehingga memudahkan pengambilan keong mas.

Baca Juga: Desa di Marobo Muna Minim Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sementara itu, Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman saat dimintai tanggapan mengatakan, itulah kondisi yang terjadi. Menurut Agus, ada cara untuk mengendalikan keong mas, yakni dengan menggunakan saringan berukuran 5 mm mesh yang dipasang pada tempat air masuk di pematang sawah untuk meminimalkan masuknya keong mas ke sawah dan memudahkan pemungutan dengan tangan setelah terkumpul.

"Setelah itu hancurkan dengan kayu/bambu. Telur keong mas diambil dan dikumpulkan kemudian juga dihancurkan," kata Agus.

Ia pun menyarankan sebaiknya tanam bibit untuk padi dilakukan pada umur diatas 21 hari dan tanam lebih dari satu bibit per rumpun, buat caren di dalam dan di sekeliling petakan sawah. Bila diperlukan gunakan pestisida yang berbahan aktif niclos amida dan pestisida botani seperti lerak, deris dan saponin atau sejenisnya. (B)

Reporter: Berto Davids

Editor: Kardin

Baca Juga