Pemuda di Kendari Putuskan Mualaf, Temukan Ketenangan Dalam Islam
Nur Fauzia, telisik indonesia
Selasa, 05 November 2024
0 dilihat
Masjid Agung salah satu masjid di Kota Kendari. Foto: Ist
" Agus, seorang pemuda asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengukir kisah inspiratif setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam pada Jumat terakhir bulan Ramadhan tahun 2022 lalu "
KENDARI, TELISIK.ID – Agus, seorang pemuda asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengukir kisah inspiratif setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam pada Jumat terakhir bulan Ramadhan tahun 2022 lalu.
Pada usia 22 tahun, Agus mengucapkan dua kalimat syahadat di tengah kerumunan jamaah yang khusyuk melaksanakan salat, yang menandai langkah besar dalam hidupnya.
Keputusan untuk berpindah agama ini bukanlah hal yang datang dengan mudah. Agus mengaku, ia melalui proses pencarian spiritual yang panjang sebelum akhirnya menemukan ketenangan dalam ajaran Islam.
“Saya merasa ada ketertarikan yang sangat kuat pada Islam setelah sering mengamati teman-teman dan saudara saya yang muslim. Mereka terlihat begitu tenang dan damai. Akhirnya, saya memutuskan untuk belajar lebih dalam tentang Islam dan yakin bahwa inilah agama yang benar," ungkap Agus kepada telisik.id, Selasa (5/11/2024).
Baca Juga: Kisah Inspiratif Gede Wudane: Mualaf yang Kini Kepala KUA di Konawe Utara
Agus mengungkapkan, ketertarikannya pada Islam semakin dalam setelah melihat para muslim yang dengan khusyuk melaksanakan salat dan beribadah di masjid. Menurutnya, ketenangan yang terpancar dari mereka menginspirasi dirinya untuk mendalami ajaran Islam lebih jauh.
Agus juga aktif mengikuti kajian-kajian bersama teman-temannya yang muslim, yang semakin meyakinkannya bahwa Islam adalah agama yang benar.
“Saya merasa ada kedamaian dan ketenangan saat melihat mereka datang ke masjid, beribadah dengan khusyuk. Itu yang membuat saya merasa tertarik untuk lebih mendalami Islam,” tambahnya.
Agus lahir dalam keluarga yang memiliki latar belakang agama yang berbeda. Ibunya seorang muslim, sementara ayahnya menganut agama Kristen Protestan.
Meski berasal dari keluarga dengan keyakinan yang berbeda, Agus mengatakan tidak ada paksaan bagi dirinya untuk mengikuti agama tertentu. Keluarganya sangat menghargai kebebasan beragama dan selalu mendukungnya untuk mencari jalan spiritual yang ia yakini.
Agus juga memiliki dua orang saudara kandung. Kakaknya yang pertama sudah memeluk agama Islam sejak kecil, mengikuti ajaran nenek dan ibunya. Sedangkan kakak keduanya, yang juga berasal dari latar belakang Kristen Protestan, memutuskan untuk menjadi mualaf pada tahun 2012. Sama seperti Agus, kakaknya juga menemukan kedamaian dalam Islam setelah melalui pencarian spiritual yang panjang.
Baca Juga: Kisah Mualaf Desima: Diusir hingga Dimasukkan ke Kandang Babi
Dengan segala pertimbangan dan pencarian spiritual yang dilalui, Agus merasa mantap untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam. Ia berharap, dengan langkah ini, ia dapat menemukan kedamaian sejati dalam hidupnya dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
“Saya berharap dengan memeluk Islam, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih tenang, dan lebih dekat dengan Allah. Ini adalah perjalanan spiritual saya, dan saya yakin ini adalah jalan yang benar untuk saya,” ujar Agus dengan penuh keyakinan.
Kisah Agus menjadi bukti bahwa pencarian spiritual yang tulus dapat membawa seseorang menemukan kedamaian dan ketenangan dalam hidup, tanpa adanya paksaan dari siapapun.
Ia berharap kisah perjalanannya ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain yang sedang mencari kebenaran dan kedamaian dalam hidup mereka. (A)
Penulis: Nur Fauzia
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS