Komnas HAM Temukan Ada Percikan Darah di Mobil FPI
Rahmat Tunny, telisik indonesia
Senin, 21 Desember 2020
0 dilihat
Barang bukti mobil milik FPI. Foto: Ist.
" Butuh analisa lebih dalam lagi. Cek darah dari anggota FPI itu. Siapa saja yang ada di sudut sini, sudut situ juga butuh pendalaman lagi. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Komnas HAM menemukan percikan darah di dalam mobil Laskar FPI, yang digunakan saat bentrok dengan polisi di ruas Tol Jakarta Cikampek Km 51, awal Desember lalu.
Hal itu terungkap usai beberapa Komisioner Komnas HAM, termasuk Ketua Tim Penyelidikan kasus ini, Choirul Anam melakukan pemeriksaan terhadap ketiga mobil. Dua mobil keluaran Toyota jenis Avanza berwarna silver milik polisi dan satu mobil merek Chevrolet Spin, yang ditumpangi enam Laskar FPI.
Mereka keluar masuk ke dalam mobil. Memeriksa tempat duduk, bagian luar kendaraan mobil hingga kaca mobil yang retak seperti bekas tembakan. Mereka memeriksa detil setiap bagian mobil, sembari mencatat hal yang dirasa penting sebagai bahan penyelidikan.
Temuan percikan darah itu sendiri bakal didalami oleh Komnas HAM untuk mengungkap terang kasus ini. Apakah betul memang ada pelanggaran HAM yang dilakukan polisi dalam insiden itu.
“Butuh analisa lebih dalam lagi. Cek darah dari anggota FPI itu. Siapa saja yang ada di sudut sini, sudut situ juga butuh pendalaman lagi,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung, usai memeriksa kondisi mobil di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/12/2020).
Baca juga: Terduga Kasus Pelecehan Mahasiswi IAIN Kendari Diberi Waktu Banding
Lebih lanjut, Beka mengatakan, temuan baru atas pemeriksaan ketiga mobil ini bakal dikombinasikan dengan temuan lain.
“Memang ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti terkait dengan uji balistiknya seperti apa, terus siapa saja yang menembak, ini juga harus butuh pendalaman,” imbuhnya.
Penyelidikan, kata Beka, juga bakal didukung dengan keteranagn dari beberapa saksi, termasuk aparat yang berada di dalam kedua mobil saat melakukan penembakan enam Laskar FPI.
Kemudian, semua hasil temuan bakal diuji lagi dengan keterangan polisi yang sebelumnya pernah jalani pemeriksaan di Komnas HAM.
“Kami butuh keterbukaan dari semua pihak, bukan hanya dari yang berada dalam mobil, tapi juga semua petugas polisi, supaya benderang semua, tidak ada spekulasi,” tutur Beka.
Baca juga: Tiga Pelaku Penyedia Rapid Test Palsu Terancam 5 Tahun Penjara
Penyelidikan terhadap mobil dalam insiden itu, digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui bagaimana proses penembakan terjadi. Sebab, rekonstruksi yang dilakoni polisi menceritakan terjadinya baku tembak antara aparat dan para laskar.
Dalam rekonstruksi, baku tembak terjadi sejak di TKP awal, yaitu di sekitar depan Hotel Novotel, Jalan Internasional, Karawang Barat. Di sana, mulanya ada mobil laskar lain berjenis Avanza silver, yang ditumpangi oleh empat laskar yang kini bersatus buron.
Mobil itu menabrak kendaraan polisi. Seusai itu, supir Avanza Silver seketika melarikan diri dan mobil Chevrolet Spin milik laskar kemudian bergantian menghadang hingga menyetop mobil polisi.
Kemudian, empat Laksar FPI dari mobil itu keluar dengan menenteng senjata tajam untuk menyerang mobil polisi. Merasa terancam, polisi lantas lepaskan tembakan peringatan ke udara sembari berteriak polisi.
Keempat orang laskar FPI lalu masuk lagi ke mobil usai tembakan itu dan setelahnya keluar lagi dua orang. Mereka lantas menembak ke arah mobil polisi. (C)
Reporter: Rahmat Tunny
Editor: Fitrah Nugraha