Lewat Dapur Sehat, Warga Diedukasi Pentingnya Makanan Sehat Atasi Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 11 November 2023
0 dilihat
Lewat Dapur Sehat, Warga Diedukasi Pentingnya Makanan Sehat Atasi Stunting
Suasana launching program dashat oleh BKKBN Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.

" Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara melalui program dapur sehat atasi stunting (Dashat), terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengolah makanan secara sehat "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara melalui program dapur sehat atasi stunting (Dashat), terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengolah makanan secara sehat.

Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar mengatakan, program dapur sehat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga terkait gizi seimbang dan dampak positifnya terhadap kesehatan keluarga.

Program dapur sehat merupakan inisiatif BKKBN dalam merespons tantangan stunting dan masalah gizi lainnya. Melalui kegiatan ini, BKKBN Sulawesi Tenggara ingin memastikan masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara memasak dan menyajikan makanan sehat.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Pencegahan Stunting

Dalam pelaksanaannya, program ini memberikan panduan praktis tentang pengolahan bahan makanan yang baik dan sehat. Tim dari BKKBN memberikan demo langsung di berbagai wilayah, memberikan tips tentang pemilihan bahan makanan yang berkualitas, serta teknik memasak yang menjaga nutrisi makanan.

BKKBN Sulawesi Tenggara berikan penguatan penyenggaraan dapur sehat atasi stunting. Foto: Ist.

 

“Jadi dapur sehat atasi stunting ini merupakan program yang dilaksanakan di berbagai daerah. Di sini warga diedukasi tentnag pentingnya mengolah makanan sehat,” kata Asmar kepada Telisik.id, belum lama ini.

Program dapur sehat atau Dashat ini dilakukan di berbagai daerah Bumi Anoa, salah satunya di Kabupaten Muna Barat. Kegiatan Dahsat yang dilaksanakan di Muna Bara pada Mei lalu ini terdapat menu makanan yang disajikan kaya akan protein hewan.

Makanan yang diolah tersebut meliputi bubur singkong kukuruyuk, bola-bola nasi, omelette daun katuk, ikan kembung pesmol.

Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, tujuan Dahsat untuk memperkenalkan makanan kaya protein dan hewani, untuk itu tidak ada lagi pemberian bubur kacang ijo.

"Saya kembali merevisi dan menggeser dana hingga Rp 3,5 miliar untuk intervensi stunting," ungkap Bahri.

Selanjutnya, Kepala BPPKB Muna Barat, La Ode Andi Muna mengatakan, dalam mengolah bahan makanan tidak harus mahal, tetapi harus memilih dan memilah bahan-bahan terjangkau dengan kualitas dan kandungan gizi yang bagus.

Dahsat bertujuan untuk menyamakan persepsi yang bertujuan untuk meningkatkan komitmen dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Muna Barat.

Baca Juga: Tim Safari Stunting BKKBN Sulawesi Tenggara Lanjutkan Perjuangan di Pulau Muna

"Ini juga sebagai pelatihan dalam mengolah bahan makanan yang bersumber dari bahan lokal, kepada ibu hamil untuk memenuhi asupan gizi secara maksimal kepada bayi," ungkapnya.

Sebelumnya, dikutip dari bkkbn.go.id, Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo menyampaikan, dahsat ada dalam kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting.

BKKBN bersama para ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal karena sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sendiri.

Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga