Kontroversi Vaksin COVID-19, MUI Sultra Bakal Gelar Webinar Nasional
Kardin, telisik indonesia
Sabtu, 07 Agustus 2021
0 dilihat
Ketua Tim Riset Corona & Formulasi Vaksin - PNF, Prof. Dr. Chairul A. Nidom, drh. MS dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Kombes Pol. dr. Farid Amansyah, SpPD Finasim. Foto: Ist.
" Upaya pemerintah untuk menekan hal tersebut melalui program vaksinasi, dinilai belum mendapatkan respon yang antusias dari masyarakat "
KENDARI, TELISIK.ID - Angka persebaran COVID-19 masih terus meningkat di berbagai daerah Indonesia, termasuk di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Upaya pemerintah untuk menekan hal tersebut melalui program vaksinasi, dinilai belum mendapatkan respon yang antusias dari masyarakat.
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per 4 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB menunjukkan bahwa, dari total 208 juta lebih warga Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi, hanya 23.29 persen yang telah mengikuti vaksinasi tahap I, sedangkan untuk vaksinasi tahap II hanya 10.55 persen.
Kontroversi soal penggunaan vaksin masih terus mengemuka. Berita hoaks terkait vaksin pun masih tersebar massif dan cukup mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Hal tersebut tentunya memerlukan penanganan yang serius, serta upaya-upaya preventif agar masyarakat dapat tercerahkan dengan informasi yang benar dan bersikap dengan cara yang tepat.
Atas dasar itulah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sultra melalui Komisi Pengkajian dan Penelitian akan menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “Kontroversi Vaksin Covid-19: Kemaslahatan atau Mengejar Target?!", pada Sabtu, 28 Agustus 2021, pukul 09.30-12.00 Wita.
Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Sultra, Prof. Muh. Nurdin, M.Sc mengungkapkan, kegiatan webinar (seminar online) ini akan menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing, yakni Kombes Pol. dr. Farid Amansyah, SpPD Finasim, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri dan Prof. Dr. Chairul A. Nidom, drh. MS. selaku Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) dan Ketua Tim Riset Corona & Formulasi Vaksin - Professor Nidom Foundation/PNF.
Kombes Pol dr. Farid Amansyah, SpPD Finasim sendiri telah menggagas projek perubahan dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19, dengan tema akselerasi program vaksinasi nasional berbasis presisi Polri menuju herd immunity di Indonesia.
Untuk mengakselerasi implementasi projek perubahan ini, dr. Farid Amansyah membangun kolaborasi dan sinergitas dengan semua stakeholders.
"Selain itu, dalam rangka memperkuat implementasi tersebut juga melakukan strategi komunikasi di antaranya media televisi, medsos (instagram, youtube), aplikasi dokkes presisi, dan media online nasional,” jelas Prof. Nurdin, Sabtu (7/8/2021).
Sementara Prof. Nidom selaku Guru Besar Biologi Molekuler Unair dan Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), diharapkan akan menjelaskan kajian ilmiah terkait kemaslahatan dan kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan oleh Vaksin Virus COVID-19 di Indonesia.
Guru Besar Fakultas MIPA UHO ini juga menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi memungkinkan menjadi objek riset yang dapat dievaluasi.
Menurutnya, mutasi virus sangat berpengaruh pada antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi, sehingga perlu dilakukan riset lebih lanjut pada vaksin-vaksin yang ada kini.
Baca Juga: Hadiah Rp 5 Miliar hingga Sapi Greysia-Apriyani Disorot Media Asing
Baca Juga: Gegara Soal TWK, Muncul Petisi Berhentikan Firli dari Ketua KPK
“Oleh karena itu, diskusi pencerahan dan evaluasi ilmiah terkait Vaksin COVID-19 menjadi penting dilakukan untuk memastikan hipotesis herd immunity dapat terjadi atau sekedar mengejar target?” tandasnya.
Prof. Nurdin berharap, dengan adanya Webinar ini masyarakat dapat mengetahui dan peduli akan situasi COVID-19 dan perkembangan vaksinasi.
Selain itu, masyarakat juga dapat ikut terlibat aktif dalam pencegahan COVID-19.
Pendaftaran webinar ini dapat diakses melalui Link https://bit.ly/Daftar_WebNas-Vaksin-C19_MUI_Sultra.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Adhan mengunggkap, pihaknya telah menyiapkan Aplikasi Zoom Meeting berkapasitas 1000 partisipan.
"Kita juga sipkan Link Youtube MUI Sulawesi Tenggara agar kegiatan ini dapat diikuti secara luas oleh masyarakat," jelas Adhnan. (B)
Reporter: Kardin
Editor: Fitrah Nugraha