Konversi Motor Listrik Sepi Peminat hanya Ratusan Pendaftar dari Target 50 Ribu Unit
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 19 Mei 2023
0 dilihat
Pemerintah telah meluncurkan subsidi konversi motor listrik, namun minat masyarakat untuk mendaftar masih minim. Foto: Detik.com
" Pemerintah telah meluncurkan subsidi konversi motor listrik, namun minat masyarakat untuk mendaftar masih minim "
JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah telah meluncurkan subsidi konversi motor listrik, namun minat masyarakat untuk mendaftar masih minim.
Melansir Detik.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, penyebab masih minimnya permohonan dari masyarakat untuk melakukan konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik.
Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana saat ini baru hanya satu bengkel yang melayani konversi motor listrik.
Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Imam Masjid Istiqlal Kompak Tampil Bersama, Duet Pilpres 2024 Menguat
Berdasarkan survei, animo masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik cukup baik asal ada manfaat dan insentifnya.
"Sekarang insentifnya sudah ada tinggal kita dorong, sekarang perlu adalah sektor-sektor untuk mendorong ini," katanya.
Pemerintah telah meluncurkan subsidi untuk konversi motor BBM ke motor listrik. Namun, masyarakat yang mendaftar untuk mendapat subsidi 'modifikasi' motor listrik ini masih minim.
Baca Juga: Tembus hingga Rp 11 Juta, Tiket Coldplay Ludes dalam 2 Menit
Satu bengkel telah melayani konversi motor listrik tersebut berlokasi di Cipulir, Jakarta Selatan. Nantinya, akan ada tujuh bengkel lagi yang akan ditunjuk untuk mendukung target 50.000 unit pada 2023. Selain di Jakarta, bengkel-bengkel itu juga tersebar di beberapa daerah.
"Bengkelnya baru yang di Cipulir, yang lain itu kami ini kan mengelola APBN, administrasinya kan harus lengkap. Ini kelengkapan administrasi nanti Kementerian ESDM akan menunjuk bengkelnya. Hari ini Insya Allah akan ditunjuk ada tujuh (bengkel) jadi delapan (bengkel), yang di Bali juga ada," tuturnya dilansir dari Tempo.co. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS