Kualitas Air di Sumber Air Te'e Luo Setiap Tahun Menurun

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Kamis, 08 Juli 2021
0 dilihat
Kualitas Air di Sumber Air Te'e Luo Setiap Tahun Menurun
Mata Air Te'e luo di Kelurahan Tongano Timur. Foto: Ist.

" Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan kualitas air di Te’e Lu’o kian menurun karena banyak mengandung zat kapur, bahkan volume airnya juga semakin berkurang "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Kualitas sumber air di Kelurahan Tongano Timur, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, mengalami penurunan setiap tahun.

Hal tersebut diketahui berdasarkan catatan tim peneliti dari Jakarta saat  datang ke lokasi mata Air Te’e Lu’o.

Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan kualitas air di Te’e Lu’o kian menurun karena banyak mengandung zat kapur, bahkan volume airnya juga semakin berkurang. Penyebabnya karena penebangan pohon akibat pembagunan rumah warga di lokasi tersebut.

Kejadian tersebut juga dibenarkan oleh warga yang tinggal di wilayah sekitar lokasi mata air.

"Beberapa kejadian saat keran diputar kembali lalu operator mematikan air, sering kali ditemukan air yang keruh. Dari segi kualitas layak pakai, namun tidak untuk diminum," ungkap Jamil warga Tongano Timur yang tinggal tidak jauh dari sumber air.

Sementara itu, Lurah Tongano Timur, Hj Zubaidah mengatakan, penurunan kualitas sumber air Te’e Lu’o ini diketahui sejak beberapa tahun terakhir ini.

“Saya diberitahu oleh petugas Yayasan Te’e Lu’o bahwa hasil surveinya kalau air ini lama kelamaan akan habis dan zat kapurnya sudah banyak,” kata Zubaidah, Rabu (7//7/2021).

Ia menambahkan, air sebagai salah satu elemen kehidupan maka sudah semestinya sumber air Te’e Lu’o patut dijaga kelestariannya demi kelangsungan hidup masyarakat.

Olehnya itu, pihaknya secara tegas melarang warga membangun 100 meter dari lokasi sumber air.

Baca Juga: Tak Ada PCR, Penumpang Bandara Betoambari Baubau Wajib Swab Antigen

Baca Juga: 1 Pasien COVID-19 di Kota Baubau Meninggal Dunia

”Ketika menjabat sebagai lurah sejak 2017 sudah diberlakukan aturan tersebut, terhitung yang melanggar aturan sudah empat rumah, dan sanksinya tidak akan diberi sambungan air bersih,” tegasnya.

Lebih lanjut, kata dia, melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pihaknya selalu mengusulkan agar dilakukan pengadaan bibit dan penanaman pohon di sekitar sumber air Te’e Lu’o, namun hingga kini belum terealisasi.

Sementara itu, politisi Golkar yang juga anggota DPRD Wakatobi. Arman Alini menyampaikan harapannya untuk diadakan revitalisasi sumber air bila kualitas air menurun.

“Pipa–pipa yang sudah puluhan tahun digunakan untuk segera diganti akibatnya nanti kualitas air kita tidak baik untuk dikonsumsi. Kemudian harus ada kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan instansi terkait untuk menjaga kualitas air di Tomia. Selalu permintaan kita selaku perwakilan dari masyarakat dalam untuk revitalisasi agar kualitas air di Wakatobi baik,” ungkapnya kepada Telisik.id. (A)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga