Tak Ada PCR, Penumpang Bandara Betoambari Baubau Wajib Swab Antigen

Harjum Ntry, telisik indonesia
Kamis, 08 Juli 2021
0 dilihat
Tak Ada PCR, Penumpang Bandara Betoambari Baubau Wajib Swab Antigen
Bandar Udara Betoambari Kota Baubau, Foto: Harjum Ntry/Telisik

" Kepala Subsesi Teknis, Operasional, Keamanan dan Pelayanan Darurat (TOKPD) Bandar Betoambari Baubau, La Rano menerangkan, penumpang tujuan Pulau Jawa dan Bali mesti menjalani swab PCR terlebih dahulu "

BAUBAU, TELISIK.ID - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 550/2841 tentang ketentuan protokol kesehatan di transportasi publik selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Sultra.

Protokol transportasi selama pemberlakuan PPKM Mikro di berbagai daerah wilayah Sultra, calon penumpang penerbangan Bandara Betoambari Kota Baubau wajib memperlihatkan hasil swab PCR sebagai salah satu syarat pemberangkatan.

Kepala Subsesi Teknis, Operasional, Keamanan dan Pelayanan Darurat (TOKPD) Bandar Betoambari Baubau, La Rano menerangkan, penumpang tujuan Pulau Jawa dan Bali mesti menjalani swab PCR terlebih dahulu.

Namun karena keterbatasan fasilitas, calon penumpang cukup memperlihatkan hasil swab antigen untuk bisa diberangkatkan.

"Untuk disini bisa diberangkatkan dengan syarat swab antigen. Tapi kalau sudah sampai di Makassar harus swab PCR," bebernya kepada Telisik, Kamis (8/7/2021).

Baca Juga: PPKM Darurat Diberlakukan, Gerindra Jatim Desak Pencairan Bansos

Baca Juga: 1 Pasien COVID-19 di Kota Baubau Meninggal Dunia

La Rano menambahkan, itu dilakukan karena di Kota Baubau belum ada fasilitas tes swab PCR. Ada di RS Siloam, namun sampelnya harus dikirim ke Makassar dan membutuhkan beberapa hari untuk menunggu hasilnya keluar.

Sehingga calon penumpang penerbangan Bandara Betoambari Baubau diberi kebijakan, dibuatkan surat pernyataan harus tes PCR di daerah tujuan atau di bandara transit.

Rano mengaku jumlah penumpang penerbangan di Bandara Betoambari Kota  Baubau mengalami penurunan pasca penetapan PPKM Mikro.

"Untuk awal-awalnya jumlah penumpang di atas 80 persen, sekarang kurang lebih 50 persen," tutupnya. (C)

Reporter: Harjum Ntry

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga