Gapoktan Cluster Padi Binaan Bank Indonesia Sumatera Utara Tekan Inflasi
Reza Fahlefy, telisik indonesia
Selasa, 22 Agustus 2023
0 dilihat
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara IGP Wira Kusuma panen padi bersama Gapoktan Harahap. Foto: Reza Fahlefy/Telisik
" Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara menggelar panen bersama Demonstration Plot (Demplot) Pemurnian dan Penangkaran Benih, Klaster Padi Gapoktan Harapan, di Desa Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai "
MEDAN, TELISIK.ID - Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara menggelar panen bersama Demonstration Plot (Demplot) Pemurnian dan Penangkaran Benih, Klaster Padi Gapoktan Harapan, di Desa Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (22/8/2023) siang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma mengaku, gapoktan ini merupakan binaan dari Bank Indonesia dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.
"Hari ini melaksanakan panen bersama, tujuan dari panen bersama ini. Bisa juga untuk menekan inflasi beras yang ada di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Serdang Bedagai," kata Wira Kusuma.
Diakuinya, pendampingan klaster ketahanan pangan dilakukan mulai dari sisi hulu ke hilir (secara end to end) serta bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak khususnya pemerintah daerah.
Baca Juga: Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Hentikan Penuntutan 87 Kasus, Ini Alasannya
"Jadi kami (Bank Indonesia) melalukan pendampingan yang dilakukan secara intensif, diharapkan kelompok tani mampu naik kelas menjadi klaster ketahanan pangan yang mandiri dan dapat bermanfaat bagi kelompok tani lainnya," tambahnya.
Klaster Padi Gapoktan Harapan ini telah berlangsung sejak Juni 2022. Pada 2022, program yang dilaksanakan yaitu Demplot budidaya padi dengan Good Agricultural Practices (GAP) seluas 5 hektare yang terdiri dari 4 hektare perlakuan non organik dan 1 hektare perlakuan organik yang dilaksanakan pada Oktober 2022 hingga Februari 2023.
"Pada program Demplot GAP budidaya padi tersebut diperoleh produktivitas rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 7,5 ton per hektare berdasarkan pengubinan dari BPS Serdang Bedagai. Hasil ini meningkat sekitar 25% di bandingkan produktivitas sebelumnya yang hanya 6 ton per hektarenya," tuturnya.
Untuk mencapai kapasitas produksi beras yang lebih maksimal diperlukan mesin dryer, karena luasnya lahan Gapoktan Harapan yang mencapai 465 hektare penggunaan lantai jemur menjadi tidak efisien karena berpotensi mengurangi jumlah lahan tanam.
Baca Juga: Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara dari Golkar Ditangkap Soal Oplos Gas 3 Kg, Polisi Diminta Kejar TPPU
Gapoktan Harapan berpotensi menjadi sentra pengolahan GKP menjadi beras untuk gapoktan dari desa dan kecamatan lain di Kabupaten Serdang Bedagai.
"Kami mendukung agar pemerintah segera melakukan investigasi untuk memberikan bantuan kepada kelompok tani membeli alat, agar produktivitas bisa lebih baik," terangnya.
Terpisah, Ketua Gapoktan Harapan, Jumain mengaku, ada 790 orang yang tergabung dalam kelompok tani itu.
"Pastinya dengan adanya program dari Bank Indonesia ini bisa membuat masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kami berharap ke depannya program ini bisa langsung sampai kepada petani lainnya juga," terangnya. (B)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS