La Ode Abdul Aziz, Siswa SMAN 4 Kendari Peraih Medali Bidang Astronomi Tingkat Nasional
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 09 Oktober 2022
0 dilihat
La Ode Abdul Aziz, seorang siswa SMAN 4 Kendari yang mendapat medali perunggu di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2022 di bidang Astronomi. Foto: Dokumentasi Narasumber
" Para insan Sulawesi Tenggara patut bangga dengan prestasi La Ode Abdul Aziz, seorang siswa SMAN 4 Kendari yang berhasil merebut medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2022 "
KENDARI, TELISIK.ID – Para insan Sulawesi Tenggara patut bangga dengan prestasi La Ode Abdul Aziz, seorang siswa SMAN 4 Kendari yang berhasil merebut medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2022.
OSN jenjang SMA/MA tahun ini resmi ditutup sejak Jumat, (7/10/2022) dengan pengumuman deretan nama peraih 30 medali, 5 medali emas, 10 medali perak dan 15 medali perunggu dari masing-masing bidang.
Ada 9 bidang sains yang dikompetisikan, antara lain Matematika, Fisika, Kimia, Informatika, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian dan Geografi.
Dari jejeran peraih medali tersebut, terselip nama La Ode Abdul Aziz, yang memperoleh medali perunggu dalam bidang kompetisi Astronomi. Aziz menjadi satu-satunya perwakilan Sulawesi Tenggara yang memperoleh medali pada OSN tahun ini.
Baca Juga: Menggambar Tingkatkan Keterampilan dan Kreativitas Anak
Di ajang kompetisi bergengsi tersebut, Aziz berhasil bertarung dengan 100 orang peserta OSN bidang Astronomi lainnya yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia.
Aziz secara bangga berbagi cerita keberhasilannya. Ia merasa sangat senang dan bersyukur atas hasil perjuangan yang telah dilakukannya selama ini.
Aziz mengungkap, dirinya bukan hanya sekali mengikuti ajang OSN ini, tahun lalu rupanya Aziz juga sempat mengikuti kompetisi yang sama dan hanya terhenti pada seleksi tingkat provinsi karena kesalahan teknis.
Tidak menyerah, saat di tahun akhir masa SMA-nya, ia kembali memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan bermodal tekad yang kuat. Dalam proses seleksi, ia telah mengalahkan 100.000 lebih peserta pada tingkat kota, 18.000 peserta pada seleksi provinsi dan 100 peserta di tingkat nasional, hingga kini menjadi salah satu pemenang.
Astronomi sendiri adalah ilmu yang baru baginya, pasalnya bidang tersebut belum pernah ia pelajari secara formal di kurikulum sekolahnya, SMAN 4 Kendari. Tantangan ini tentu bukan hal yang mudah ia takluki.
Meskipun asing, Aziz mengaku sudah mulai menyukai dunia Astronomi sejak kelas dua SMP, beranjak dari penyanyi favoritnya yang sering menggunakan istilah Astronomi dalam lirik lagunya, sejak saat itu ia mulai ingin tau lebih dalam mengenai ilmu Astronomi.
Dalam prosesnya, Aziz belajar secara otodidak melalui buku-buku yang ia pinjam di perpustakaan sekolahnya, atau pun melalui internet dan sesekali ia sering bertanya kepada guru-guru atau kakak-kakak kelas yang sebelumnya pernah mengikuti kompetisi yang sama.
Bahkan saat dikabarkan, ia lolos untuk mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara, ia hanya punya waktu 3 Minggu pembinaan untuk mempersiapkan diri di kompetisi tingkat nasional itu. Aziz mengatakan, bukan hal yang mudah untuk bisa mencapai titik keberhasilannya saat ini.
“Perasaannya senang sekali, karena dari tahun lalu gagal, berjuang lagi tahun ini. Terus karena banyak yang dikorbanin kan, korban waktu, banyak tugas yang terbengkalai, banyak izinnya ke Diklat, banyak pembinaan, jadi rasanya tidak sia-sia,” ucap Aziz melalui panggilan WhatsApp, Minggu (9/10/2022).
Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, guru-guru dan teman-teman sekolahnya. Menurutnya, sekolah telah memberikan dukungan doa dan semangat yang paling berharga sehingga ia bisa melewati kompetisi ini.
Aziz berpesan kepada siswa-siswa lain di Sulawesi Tenggara agar jangan takut untuk bersaing dengan orang-orang di Pulau Jawa yang dianggap lebih unggul, menurutnya semua orang bisa berjuang dengan caranya masing-masing. Aziz sendiri telah membuktikan bahwa orang Sulawesi Tenggara juga bisa berkompetisi secara nasional.
Ia juga meminta Pemerintah Sulawesi Tenggara untuk lebih memperhatikan siswa-siswa peserta olimpiade dengan memberikan fasilitas pembinaan.
Baca Juga: Paripurna APBD 2023 di Akhir Masa Jabatan Sulkarnain Batal Terlaksana, Peserta Tak Kuorum
Menurutnya, salah satu penyebab kemunduran siswa Sulawesi Tenggara di kompetisi nasional adalah karena tidak adanya fasilitas pembinaan khusus yang diberikan dari pemerintah daerah, dibandingkan dengan pemerintah daerah lain yang lebih maksimal dalam memberikan fasilitas bagi siswa berprestasi.
Permintaan yang sama juga terlontar dari Kepala Sekolah SMAN 4 Kendari, Liyu S.Pd.,M.Pd yang mengatakan, prestasi seperti ini seharusnya menjadi pengalaman yang perlu ditingkatkan bagi pendidikan di Sulawesi Tenggara.
“Sulawesi tenggara ini sebenarnya tidak kalah, cuma karena masalah pembinaan. Pembinaan masih jauh sekali dari apa yang terapkan, kita juga ada batasan keuangan, itu juga salah satu faktor,” ucapnya. (B)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin