Lakukan Regenarasi Petani Milenial, Terobosan Yusmin Sukses Canangkan Ketahanan Pangan Sejak Dini
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Minggu, 17 Desember 2023
0 dilihat
Rapat Dinas Dikbud Sulawesi Tenggara bersama Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.
" Guna menekan angka inflasi di Sulawesi Tenggara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara mencanangkan program ketahanan pangan di lingkup SMA dan SMK "
KENDARI, TELISIK.ID - Guna menekan angka inflasi di Sulawesi Tenggara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara mencanangkan program ketahanan pangan di lingkup SMA dan SMK.
Berdasarkan data dari BPS Sulawesi Tenggara, inflasi gabungan dua kota di Sulawesi Tenggara yakni Kota Baubau dan Kota Kendari year to year (yty) pada Mei 2023 sebesar 4,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,04.
Kepala BPS Sulawesi Tenggara Agnes Widyastuti menjelaskan, Inflasi year on year (yoy) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok transportasi sebesar 13,06, persen.
Atas hal tersebut, Kepala Dinas Dikbud Sulawesi Tenggara, Yusmin menuturkan, gerakan ketahanan pangan bagi siswa SMA dan SMK merupakan implementasi dari Teaching Factory Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dimana siswa diajarkan untuk melakukan pembalajaran berbasis produksi standar industri.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan seluruh kepala SMK se-Sultra untuk merealisasikan gerakan ketahanan pangan ini. Mereka sangat merespons baik karena ini sangat sesuai dengan Teaching Factory Merdeka Belajar yang dilakukan siswa di luar sekolah tetapi masih terhitung sebagai pembelajaran,” ujar peraih Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI tahun 2022 ini.
Ia menambahkan, salah satu penyebab inflasi kita selama ini adalah hanya karena minimnya stok komoditi cabai, tomat dan bawang merah. Padahal jenis tanaman pangan sederhana seperti itu dapat dilakukan oleh sekolah khususnya SMK Pertanian, sehingga seluruh siswa bergerak bersama dalam rangka mengendalikan inflasi.
Seluruh siswa SMA maupun SMK saat ini mulai diajarkan untuk memulai menanam komoditas pangan yang diharapkan bisa menjadi petani berdasi atau petani milenial yang bisa berpikir mandiri dan memiliki pengetahuan di bidang pertanian.
“Jadi ke depan banyak petani milenial kita atau siswa SMK yang sudah tamat dapat menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian,” tandas Yusmin.
Dalam pertemuan tersebut telah disepakati, masing-masing sekolah SMA minimal menanam 200 pohon setiap jenis tanaman sedangkan sekolah SMK bisa menanam hingga 400 pohon setiap jenis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara, Rusdin Jaya, yang hadir dalam rapat bersama yang digelar Dikbud dan Dinas Pertanian ini sangat berterima kasih atas terobosan baru dari Dikbud Sulawesi Tenggara.
“Khusus gerakan yang dicanangkan Diknas ini, ini adalah terobosan baru. Dimana terobosan ini adalah solusi kita Dinas Pertanian dan dinas lain untuk bagaimana menekan laju inflasi yang cukup tinggi di Sultra untuk tiga komoditas,” bebernya, Rabu (17/5/2023).
Sebagai bentuk dukungan, Dinas Pertanian akan menyiapkan penyuluh pertanian untuk mambantu sekolah-sekolah dalam budidaya cabai, tomat dan bawang.
“Kami Dinas Pertanian akan menyiapkan tenaga-tenaga penyuluh di kabupaten untuk mem-back up program massal ini, khususnya UPTD-UPTD kita di semua kabupaten kota,” tutupnya. (B-Adv)