1.000 Guru Ikut Menulis Wisata Literasi yang Digelar Dikbud Sulawesi Tenggara

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Sabtu, 16 Desember 2023
0 dilihat
1.000 Guru Ikut Menulis Wisata Literasi yang Digelar Dikbud Sulawesi Tenggara
Sejumlah guru yang membuat tulisan tentang literasi di Pantai Toronipa Konawe. Foto: Ist.

" Sebanyak 1000 guru yang tersebar di 17 kabupaten/kota, mengikuti kegiatan wisata literasi yang dicanangkan Dikbud Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Memperluas wawasan dan pengetahuan para guru dalam hal literasi, sebanyak 1000 guru yang tersebar di 17 kabupaten/kota ikut kegiatan wisata literasi yang dicanangkan Dikbud Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara, Yusmin. Dalam sambutannya, Yusmin menegaskan keinginannya mengembangkan literasi wisata bagi guru-guru.

"Dan kita harapkan ke depan literasi yang guru-guru dapatkan pada workshop kali ini dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran di sekolahnya masing-masing," bebernya, Kamis (23/11/2023).

Sebelum menulis, 1000 guru mendapat pembekalan terlebih dahulu dari para pemateri yang menguasai konsep literasi. Tujuan dari wisata literasi guru adalah untuk memberikan pengalaman langsung kepada para pendidik tentang sumber daya dan praktik terbaik dalam pengajaran literasi.

Selanjutnya, mereka diberangkatkan ke Pantai Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, untuk membuka cakrawala berpikir mereka sembari merumuskan tulisan yang berkaitan cara membuat literasi yang nantinya akan diminati oleh guru dan pelajar.

Selain dibagi ke dalam beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara, sebagian guru juga berkeliling di perpustakaan modern guna mencari pedoman guna membuka gagasan berpikir dalam merumuskan literasi yang dibuat.

Baca Juga: Dikbud Sulawesi Tenggara Dorong Guru Maksimalkan Platform Merdeka Mengajar

Dengan adanya kegiatan tersebut, Yusmin berharap agar kekayaan literasi yang dimiliki oleh guru-guru bisa dikembangkan. Melalui kegiatan ini juga, silaturahmi antar guru-guru di Sultra akan terus terjalin antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya.

Wisata literasi memiliki manfaat di antaranya:

- Pengenalan terhadap berbagai sumber literasi: Guru bisa mendapatkan akses langsung ke berbagai koleksi buku, materi literasi, atau sumber daya pendidikan yang dapat mereka manfaatkan dalam pengajaran.

Guru SMAN 5 Kendari turut berpartisipasi dalam wisata literasi 1000 guru menulis. Foto: smanegeri5kendari.sch.id

 

- Belajar dari praktisi dan profesional literasi: Dengan mengunjungi penerbit, festival buku, atau lokakarya sastra, guru memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan penulis, editor, ahli literasi, atau praktisi yang berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.

- Pengetahuan tentang metode pengajaran yang efektif: Melalui kunjungan ke institusi pendidikan atau lokakarya khusus, guru dapat belajar tentang metode pengajaran literasi yang inovatif dan efektif yang dapat diterapkan di kelas.

- Inspirasi dan motivasi: Wisata literasi guru juga bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi, memungkinkan mereka melihat berbagai cara pendekatan literasi dan menghadirkan ide-ide baru dalam mengajar.

- Membangun jaringan: Melalui acara ini, guru juga dapat membangun jaringan dengan sesama pendidik atau profesional literasi, memungkinkan mereka untuk berbagi ide, strategi, dan sumber daya.

Seribu peserta memenuhi ruangan GOR Apriyani, Jalan Saosao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Foto: Ist.

 

Wisata literasi guru memiliki peran penting dalam pengembangan kemampuan mengajar mereka, memperluas wawasan tentang literasi, serta meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran dalam konteks literasi di kelas.

Wisata literasi berarti mengisi waktu berlibur dengan membaca dan menulis. Kegiatan membaca di sini dapat diartikan membaca buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau juga dapat diartikan pergi ke suatu tempat untuk mencari informasi, berkunjung ke toko buku, museum dan lain sebagainya seperti dikutip dari edukasiliterasi.wordpress.com.

Tujuan literasi ini yaitu memberikan pengalaman langsung kepada guru tentang praktik terbaik, sumber daya, dan metode-metode inovatif dalam mengajar literasi. Melalui kegiatan ini, guru dapat:

- Mendapatkan akses ke berbagai sumber literasi: Memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai koleksi buku, materi literasi, teknologi terkini, dan sumber daya pendidikan yang dapat mereka gunakan dalam pengajaran.

Baca Juga: Dikbud Sulawesi Tenggara Optimalkan Peningkatan Standar Pendidikan

- Belajar dari ahli literasi dan praktisi di lapangan: Melalui interaksi langsung dengan penulis, editor, ahli literasi, atau pendidik berpengalaman, guru dapat memperoleh wawasan dan informasi langsung tentang praktik terbaik dalam pengajaran literasi.

- Mendapatkan ide dan strategi baru dalam pengajaran: Melalui pengalaman ini, mereka dapat memperoleh ide-ide kreatif dan strategi pengajaran baru yang dapat diterapkan dalam kelas mereka.

- Memperluas jaringan dan kolaborasi: Wisata literasi guru juga merupakan kesempatan untuk membangun jaringan dengan profesional literasi lainnya, memungkinkan pertukaran informasi, ide, dan sumber daya yang dapat memperkaya praktik pengajaran mereka.

Wisata literasi guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran literasi di kelas, memperluas pengetahuan mereka tentang sumber daya dan praktik terbaik, serta menginspirasi mereka untuk terus berkembang dalam hal literasi.

Kegiatan ini sukses diikuti oleh semua guru dengan sangat antusias dalam menulis. Kegiatan ini dibuka di GOR Apriyani Rahayu, Jalan Saosao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. (Adv)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga