Lidi Kehidupan, Wanita Ini Sambung Hidup sebagi Penjual Sapu Pinggir Jalan Bersama Cucu

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 22 Desember 2023
0 dilihat
Lidi Kehidupan, Wanita Ini Sambung Hidup sebagi Penjual Sapu Pinggir Jalan Bersama Cucu
Seorang wanita, Nurhidaya (59) menjual sapu di pinggir jalan bersama cucunya untuk menymbung hidup. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Kehidupan yang amat keras hingga menuntutnya harus bekerja keras setiap hari, seorang wanita, Nurhidaya (59), menjalani kehidupan sehari-hari sebagai penjual sapu di pinggir jalan dekat Masjid Al Alam Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Kehidupan yang amat keras hingga menuntutnya harus bekerja keras setiap hari, seorang wanita, Nurhidaya (59), menjalani kehidupan sehari-hari sebagai penjual sapu di pinggir jalan dekat Masjid Al Alam Kendari.

Menjadi penjual sapu telah ia jalani selama tujuh tahun yang lalu. Sebelum menjual di pinggir jalan, ia menceritakan pernah menjual sapu keliling di Kota Kendari dengan berjalan kaki sembari menjunjung sapu dalam keranjang.

Tak peduli terik matahari menyengat tubuhnya yang semakin menua itu, yang ia pikir bagaiamana agar tetap kuat menjalani keseharianya menjual sapu miliknya. Terkadang rasa sakit di pinggang seketika membuatnya tak bisa duduk berlama-lama, sehingga ia harus berbaring untuk meluruskan badan yang duduk seharian.

Baca Juga: Anak Kuli Bangunan Lulus Polisi Usai Tak Pulang Rumah Berbulan-bulan

Setiap paginya sapu-sapu yang telah diolah di malam hari itu, dipilahnya dengan rapi untuk dibawa di kantor-kantor dinas yang telah lama mengenal dirinya sejak menjadi penjual sapu keliling dahulu.

Jika ia tak memiliki pesanan, maka semua sapunya ia jual di pinggir jalan tempat biasanya ia duduk, hanya dengan beralaskan tikar dengan posisi tanah tempat duduk yang miring, bukan hanya sapu lidi yang ia jual namun terong hasil kebunnya juga dijual.

Seharian tangan yang keriput itu menyentuh lidi-lidi yang telah menghidupi dirinya, dengan segala kepasrahan dan kesabaran menanti rezeki. Tak jarang setiap hari hanya laku beberapa sapu namun tetap ia jalani dengan sabar.

Setiap para pengendara melewatinya, selalu ia selipkan senyuman sembari mengerutkan mata menahan debu-debu yang bertebaran mengenai dirinya.

Saat Telisik.id menghapirinya, terlihat sang cucu sedang berbaring di sampingnya berlindung dari payung jualan yang lebarnya hanya pas untuk melindungi diri dan cucunya itu.

Baca Juga: Jadi Tulang Punggung Keluarga, Ibu Ini Rela Rangkap Kerjaan Tukang Sapu dan Penjual Es

Sang cucu, Aldi mengatakan mengikuti nenek kebetulan lagi libur sekolah. Sedari kecil dirinya sudah tinggal bersama neneknya, meski dengan kondisi seadanya yang terpenting ia dapat sekolah.

"Ia ikut nenek lagi libur di sekolah tapi kalau sore pulang mengaji, ucapnya sambil tersenyum melihat sang nenek," ucapnya.

Beberapa pembeli terkadang merasa kasihan dan sedih dengan kondisinya, jalanan yang berdebu dan matahari yang panas ia masih kuat duduk menjual sapu di pinggir jalan.

"Sedih juga kadang lihat, apalagi panas matahari dan banyak debu di sini. Saya liat ada ditemani juga anak kecil," kata Rani. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga