Literary Out Loud untuk Hiburan Bagi Para Pecinta Buku di Kota Kendari
Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Minggu, 01 Oktober 2023
0 dilihat
Komunitas temu buku Literary Out Loud, hiburan untuk pecinta buku di Kota Kendari. Foto: Ahmad Badaruddin/Telisik
" Kalau Telisiker suka baca buku dan mempunyai banyak bacaan yang ingin dibagikan namun belum menemukan tempat untuk berbagi, maka Literary Yout Loud bisa menjadi solusi bagi Telisikers di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara "
KENDARI, TELISIK.ID - Kalau Telisiker suka baca buku dan mempunyai banyak bacaan yang ingin dibagikan namun belum menemukan tempat untuk berbagi, maka Literary Yout Loud bisa menjadi solusi bagi Telisikers di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Literary Yout Loud merupakan komunitas temu buku yang mengumpulkan para pecinta buku di Kendari dan para penggemar sastra lainnya untuk saling berkumpul, membaca buku, berbagi bacaan, dan menikmati karya-karya sastra lain secara bersama-sama.
Komunitas ini berdiri pada tahun 2021 lalu yang diinisiasikan oleh Maya dan kedua temannya atas keresahan pribadi sebagai orang yang suka membaca dan menulis, namun tidak memiliki tempat berekspresi di Kota Kendari. Berdasarkan keresahan tersebut, terbentuklah “Literary Out Loud” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Sastra yang Nyaring” sejalan dengan misi mereka untuk menyaringkan kegembiraan bersusastra.
Baca Juga: Ruksamin Yakin Kader KAHMI Pimpin Sulawesi Tenggara di Pemilu 2024
Literary Out Loud sendiri telah mengadakan dua kali festival sastra, pertama pada Maret 2022 dan kedua pada Agustus 2023 lalu. Selain itu, komunitas ini juga memiliki beberapa agenda lain seperti temu buku yang mereka beri nama Bookscpe yang memiliki dua arti, seperti yang disampaikan oleh Maya.
“Bookscape bisa diartikan dalam 2 cara, Book+landscape= book as the landscape of knowledge, ideas, and wisdom serta Book+escape= book as an escapism (from the harsh reality),” jelasnya dengan sedikit tertawa.
Salah satu kegiatan Bookscape terselenggara pada Sabtu (30/9/2023) malam. Dalam kegiatan tersebut, Telisik.id hadir sebagai salah satu peserta dan mengikuti kegiatan yang berlangsung, yakni silent reading dan diskusi buku. Dalam dua kegiatan tersebut, para peserta diajak untuk menikmati bacaan masing-masing lalu diberi waktu untuk membagikan buku yang telah dibaca kepada sesama.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai peserta membagikan buku-buku menarik yang pernah mereka baca dan bercerita, bagaimana buku bisa menjadi sarana menambah ilmu untuk mereka sekaligus sebagai sarana terapi atas berbagai masalah seperti yang disampaikan oleh Bambang, salah seorang peserta yang membagikan buku Berjudul Filosofi Teras.
“Buku ini cocok untuk dibaca bagi siapa saja, untuk belajar mengenai cara mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan,” jelas Bambang.
Baca Juga: Puluhan Komunitas di Kendari Berantas Hoaks Jelang Pemilu
Selain Bambang, salah seorang peserta, Riyana, juga turut membagikan buku bacaannya terkait buku fiksi karya penulis asal Jepang, Minato Kanae berjudul Penance yang bercerita tentang bagaimana psikologi anak sangat berpengaruh pada masa depan.
“Buku ini tentang pelecehan seksual anak, yang mana tokoh-tokoh di dalam buku ini diperlihatkan tentang mental mereka yang terusik atas suatu kejadian di masa kecil mereka,” jelas Riyana.
Dalam kegiatan tersebut juga hadir penulis-penulis asli Sulawesi Tenggara dengan berbagai buku-buku mereka yang telah diterbitkan, seperti Mila Alkhansah, Fitrah Nugraha, dan Eby Tabita. Komunitas ini dapat menjadi tempat untuk para Telisikers yang suka dengan sastra untuk menemukan tempat hiburan untuk mengekspresikan diri. (A)
Penulis: Ahmad Badaruddin
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS