Puluhan Komunitas di Kendari Berantas Hoaks Jelang Pemilu
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 01 Oktober 2023
0 dilihat
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) adakan kelas perbunking untuk cegah hoaks. Foto: Ist.
" Hoaks yang timbul di masyarakat tak jarang banyak memprovokasi dan menyulut perpecahan bangsa "
KENDARI, TELISIK.ID - Fenomena kabar bohong atau hoaks saat ini makin merajalela, apalagi di tengah tahun politik saat ini. Hoaks yang timbul di masyarakat tak jarang banyak memprovokasi dan menyulut perpecahan bangsa.
Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO) melalui Program Cek Fakta melaksanakan kelas Prebunking sebagai upaya untuk memperkuat dan mencegah hoaks sebelum muncul dan beredar luas di masyarakat.
Dalam program ini, Mafindo bekerja sama dengan AJI dan AMSI yang didukung oleh Cekfakta.com dan Google New Initiative. Kegiatan ini berlangsung secara luring di Hotel Horison Kendari, Sabtu(30/9/2023).
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara, Asril dan Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara Indra Eka Putra dan Koordinator Wilayah Mafindo Kendari.
Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Asril, dalam sambutannya menyatakan bahwa salah satu hoaks yang berkembang di masyarakat adalah hoaks yang menyerang penyelenggara pemilu demi untuk mendelegitimasi hasil pemilu.
Baca Juga: Dukung Pemilu 2024, Google dan YouTube Sajikan Informasi Terpercaya
Hoaks ini pernah ada di Pemilu 2019 lalu, tetapi kembali banyak disebarkan menjelang pemilu tahun depan. Pelatihan prebunking yang diberikan Mafindo hari ini sangat tepat dalam mengantisipasi penyebaran hoaks serupa.
Komisioner Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, Indra Eka Putra menyebutkan, ada lima isu strategis pemilu pada tahun 2019 lalu, yaitu politik uang, politisasi SARA, kampanye media sosial, netralitas ASN, dan penyelenggaraan pemilu luar negeri.
Ada kecenderungan isu-isu seperti ini akan kembali menguat di Pemilu 2024. Kehadiran Mafindo dengan edukasi terkait disinformasi dan misinformasi akan dapat menghambat penyebaran isu-isu negatif di masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai komunitas yang ada di Kota Kendari, di antaranya Kendari Learning Center OJK, Komunitas Crafter Kendari, Komunitas 1000 Guru, Sulta Island Care, GenBi, Forum Anak Sultra, Gerakan Kendari Mengajar, GMKI Cabang Kendari, Kawan Inspirasi, serta guru dari beberapa sekolah seperti SMAN 2 Kendari, SMAN 6 Kendari, SMKN 4 Kendari, SMAN 14 Konawe Selatan, SMPN 1 Sampara.
Selain itu juga dihadiri oleh mahasiswa dari Universitas Halu Oleo, Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara, dan Institut Agama Islam Negeri. Dalam pengantar pelatihan, Jumrana penanggung jawab Pelatihan Prebunking Mafindo menyebutkan bahwa prebunking adalah upaya antisipasi dalam menangkal hoaks lama bersemi kembali dan mengisi gap informasi yang terjadi akibat kurangnya informasi yang tersedia bagi masyarakat.
Baca Juga: JMSI Luncurkan Aplikasi SemuaNews untuk Hindari Hoaks dan Ujaran Kebencian
Salah seorang fasilitator, Rahmawati, menjelaskan strategi prebunking melalui tahap prediksi, produksi, dan diseminasi. Prediksi dilakukan dengan memeriksa gap informasi, hoaks-hoaks daur ulang, aturan-aturan dan kebijakan, serta mencermati google trends, social network analysis, laporan manual dan lain-lain.
Materi-materi tersebut menjadi bahan untuk memproduksi prebunking. Selanjutnya adalah melakukan diseminasi hasil prebunking tersebut ke berbagai platform. Pelatihan prebunking yang dilaksanakan berbasis Learning Management System (LMS) ini juga menghadirkan fasilitator-fasilitator Cecep Ibrahim, Fera Tri Susilawaty, dan Fadli Anshar.
Dalam LMS peserta mengerjakan tugas-tugas berbasis internet. Perhatian yang luar biasa ditunjukkan oleh peserta, yang antusias mengikuti kegiatan hingga selesai. (A)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS