Mahasiswa IAIN Kendari Siap Memblokade Sentrum Kota, Tolak Kedatangan 500 TKA

Hamka Dwi Sultra, telisik indonesia
Sabtu, 20 Juni 2020
0 dilihat
Mahasiswa IAIN Kendari Siap Memblokade Sentrum Kota, Tolak Kedatangan 500 TKA
Menteri Pergerakan Mahasiswa IAIN Kendari, Foto: Hamka/Telisik

" Apapun resiko yang akan terjadi, kami akan tetap menolak kedatangan 500 TKA di bumi Anoa, saya pastikan akan memimpin jalannya demonstrasi penolakan TKA di sentrum perbatasan Kota. "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Mahasiswa IAIN Kendari siap memblokade sentrum Kota, tolak kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang tetap diizinkan oleh pemerintah Kabupaten Konawe dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menteri Pergerakan Mahasiswa IAIN Kendari, Beny Putra Lamangga, menyatakan bahwa, lokasi IAIN Kendari yang berada jalur utama menuju bandara Haluoleo merupakan tempat strategis untuk menghalau masuknya TKA menuju Morosi, Kabupaten Konawe.

"Sebagai palang pintu terakhir, yang menjaga gerbang benteng ibu Kota Sultra, kami akan menutup sentrum dan akses perjalanan 500 TKA, walau Pemerintah setuju, bagi kami tidak ada ruang untuk TKA,” tegas Beni, kepada Telisik.id, Sabtu (20/6/2020).

Baca juga: wancara Khusus Ketua DPRD: Telusuri Visa 500 TKA Akan Masuk Sultra

Ketua Umum Organisasi Akademisi Mahasiswa Islam (OASIS) Sultra ini menambahkan bahwa  pihaknya tidak akan berhenti walaupun akan ada upaya dan usaha pemerintah untuk menghentikan pergerakan mahasiswa yang akan menolak serta memblokade sentrum perbatasan Kota.

"Apapun resiko yang akan terjadi, kami akan tetap menolak kedatangan 500 TKA di bumi Anoa, saya pastikan akan memimpin jalannya demonstrasi penolakan TKA di sentrum perbatasan Kota," tambah Beni.

Menurutnya, TKA hanya bermanfaat bagi penguasa yang merasakan kelimpahan profit dan menjadikan Sultra sebagai tumbal diplomasi.

"Di tengah pandemi COVID-19 segala kebijakan pemerintah telah kami ikuti tetapi terkait kebijakan kedatangan 500 TKA apapun dalih dan dalil pemerintah kami tetap tolak," pungkasnya.

Reporter: Hamka Dwi Sultra

Editor: Sumarlin

Baca Juga