Masyarakat Resah Balap Liar, Ketua IMI Kendari: Pidanakan Saja
Ruliawan Putra Utama, telisik indonesia
Senin, 04 April 2022
0 dilihat
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Kendari, LM Rajab Jinik menjelaskan, mengenai pendapat IMI tentang maraknya balap liar di Kota Kendari. Foto : Ist
" Selama bulan ramadan ini, banyak laporan keresahan masyarakat mengenai banyaknya balap liar yang dilakukan di beberapa tempat di Kota Kendari "
KENDARI, TELISIK.ID - Selama bulan ramadan ini, banyak laporan keresahan masyarakat mengenai banyaknya balap liar yang dilakukan di beberapa tempat di Kota Kendari.
Pada Senin (4/4/2022), jajaran Satlantas Polresta Kendari kembali mengamankan puluhan motor yang terlibat dalam balap liar di sekitaran Kendari Beach, Kota Kendari.
Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Kendari, LM Rajab Jinik menjelaskan, tindakan balap liar yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab tersebut menimbulkan gangguan aktivitas masyarakat.
"Meresahkan saja, kita IMI Kota Kendari meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku balap liar, bahkan jika ini terulang jatuhkan sanksi pidana pada mereka, biar ada efek jera," ungkapnya.
Baca Juga: Razia Balapan Liar di Awal Ramadan, Polisi Amankan Puluhan Motor
Ia juga meminta, agar masyarakat khususnya para pemuda yang memiliki hobi balap agar mendaftarkan dirinya ke organisasi IMI, begitu juga dengan club motor yang belum terverifikasi agar segera mendaftarkan dirinya.
Baca Juga: Tak Kapok Juga, Puluhan Motor Ditilang Akibat Balapan Liar
"Kita minta pihak kepolisian jika mendapatkan club motor yang tidak terdaftar agar segera dibubarkan, apalagi club motor yang menampung anak-anak di bawah umur dan berkumpul di malam hari, mereka ini bisa menimbulkan kericuhan dan kejahatan lainya," tegas Rajab Jinik yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kendari.
Sementara itu, salah seorang masyarakat Kelurahan Benu-Benua, Sulaiman mengaku, dirinya resah dengan adanya balap liar yang terjadi di sekitar rumahnya pada pagi buta.
"Kalau habis sahur itu mulai mi, mereka tidak mengerti sekali orang lagi salat subuh di masjid, sangat meresahkan," kata Sulaiman. (B)
Reporter: Ruliawan Putra Utama
Editor: Kardin