Mata Air Jompi Muna Kritis, Saatnya Lestarikan Hutan
Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 22 Januari 2022
0 dilihat
Direktur PDAM, Muhamad Nurhayat Fariki bersama istri Bupati, Yanti Setiawati dan organisasi SAJ. Foto : Sunaryo/Telisik
" Mata air Jompi merupakan satu-satunya sumber air bagi warga Kota Raha "
MUNA, TELISIK.ID - Mata air Jompi, Kelurahan Laende, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna merupakan satu-satunya sumber air bagi warga Kota Raha.
Dahulu, debit air di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Jompi itu sangat besar. Ditambah, rindangnya pepohonan jati sepanjang DAS yang membuat suasana menjadi asri dan sejuk.
Kini, kondisinya berbanding terbalik. Mata air Jompi mulai kritis akibat gundulnya hutan dan terancam mengalami kekeringan. Setiap musim penghujan tiba, banjir melanda wisata alam permandian Jompi. Air menjadi keruh, lumpur dan sampah memenuhi DAS.
Untuk menyelematkan DAS, warga yang masuk tergabung dalam Solidaritas Anak Jompi (SAJ) mulai bergerak melakukan pembenahan dan penghijauan kembali hutan.
Ketua SAJ, Mujibul Jami menerangkan, saat ini bukan lagi saatnya untuk mencari siapa yang benar dan salah terhadap persoalan di Jompi. Namun, yang dibutuhkan adalah kekompakan untuk bersama-sama melestarikan kembali hutan Jompi, sehingga bisa seperti dulu lagi.
"Kita harus bersatu untuk membenahi Jompi," ajak Jami, Sabtu (22/1/2022) disela-sela kegiatan Jompi Panggil Pulang.
SAJ sendiri sudah mulai melakukan langkah-langkah dengan melakukan pengerukan terhadap endapan lumpur di mata air dan penanaman bibit pohon pala, durian pada kawasan hutan.
"Kita sudah mulai dan berharap ini terus berkelanjutan sehingga hutan dan mata air bisa lestari kembali," kata Jami.
Warga Jompi, Said Kimi di perantauan mengaku, kegiatan yang dilakukan organisasi SAJ banyak kekurangan. Namun, harus diapresiasi kareka berani memulai untuk menyelamatkan mata air.
"Kalau kita tidak memulai, kasih anak cucu kita kedepan. Mereka hanya bisa mendengar dan membaca lewat buku," ujarnya.
Permandian Jompi memiliki sejarah panjang. Di Jompi pula ada peninggalan sejarah berupa gua di mata tiga. Karena itu, saat ini mereka akan membantu memfasilitasi menjadikan kawasan hutan di permandian Jompi sebagai kawasan hutan konservasi wisata alam.
"Kami akan minta rekomendasi dari pak bupati dan gubernur yang suratnya kita akan bawa ke Kementrian Kehutanan," terangnya.
Direktur PDAM Muna, Muhamad Nurhayat Fariki menerangkan, permadian alam Jompi merupakan sumber air bersih bagi warga Kota Raha yang kondisinya saat ini sangat kritis akibat hutan yang menjadi penyangga rusak parah.
Baca Juga: Manggarai Siapkan Sedikit APBD Tahun 2022 untuk Obat Orang Gila
"Kita di PDAM ikut merasakan. Debit air menurun. Bahkan, saat banjir baru-baru ini, pendistribusian air kita hentikan," katanya.
Ia mengapresiasi komitmen SAJ yang telah bahu-bahu melestarikan hutan Jompi. Ia berjanji akan memfasilitasi ke Pemkab untuk menyiapkan program rehabilitasi dan penghijauan kembali hutan.
"Kita juga akan mengajak pihak swasta untuk berpartisipasi mendukung pelestarian hutan Jompi," janjinya.
Sementara itu, istri Bupati Muna, Yanti Setiawati Rusman yang juga merupakan warga Jompi menerangkan, secara pribadi menilai kegiatan yang dilakukan SAJ sebagai sentilan terhadap warga lain dan Pemkab.
Baca Juga: Pengakuan Sopir Truk Balikpapan: Bangun Telat hingga Berujung Maut
"Upaya yang dilakukan SAJ berasal dari hati nurani untuk kemajuan kawasan Jompi," katanya.
Ia pun tentunya tidak akan tinggal diam. Semua yang menjadi permasalahan di Jompi, akan dijadikan bahan untuk dilaporkan ke suaminya, LM Rusman Emba.
"Kegiatan ini, sama sekali tidak ada muatan politik. Ini murni untuk perbaikan Jompi," tegasnya. (A)
Reporter: Sunaryo
Editor: Kardin