Mayat Nelayan Asal Buton Ditemukan Terdampar di Perairan Mataindaha Muna
Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 14 Desember 2021
0 dilihat
Mayat nelayan asal Kapontori. Foto: Ist.
" Sosok mayat laki-laki terdampar di pesisir pantai Liatande. Penemuan itu membuat geger Warga Desa Mataindaha, Kecamatan Pasikolaga, Kabupaten Muna "
MUNA, TELISIK.ID - Warga Desa Mataindaha, Kecamatan Pasikolaga, Kabupaten Muna digegerkan dengan penemuan sesok mayat laki-laki yang terdampar di pesisir pantai Liatande.
Mayat laki-laki yang mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek itu, telah membengkak dan tangan kanan sudah tidak ada.
Mayat pertama kali ditemukan oleh seorang anak-anak bernama Nabil Jaya Ningrat (12) yang bermain di pinggir pantai sekira pukul 12.30 Wita. Nabil lalu menyampaikan pada warga sekitar.
"Saat ditemukan kondisi mayat sudah membusuk dan bengkak. Tangan kanan hingga siku sudah tidak ada," kata Idarun, warga Desa Mataindaha.
Baca Juga: DLH Kolut Survei Timbunan Sampah di Lingkup Perkantoran hingga Rumah Warga
Ia bersama warga lainnya langsung melaporkan penemuan mayat itu ke Pospol Pasir Putih. Kemudian, personil dari Polspol dan Polsek Pure mendatangi tempat kejadian perkara.
"Pihal kepolisian langsung mencari tahu tentang identitas korban," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho melalui Kasat Reskrim, IPTU Hamka menerangkan, setelah dilakukan penelusuran dari Polsek Tongkuno disebutkan ada orang hilang melaut di selat Walengkabola pada Jumat (10/12/2021).
Ia merupakan nelayan dari Desa Barangka, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton.
"Anggota Polsek Pure melakukan koordinasi dengan Polsek Kapontori dengan mengirimkan foto mayat tersebut," katanya.
Baca Juga: Diduga Ditikam, Warga Baubau Ditemukan dengan Usus Terurai
Sekitar pukul 15.30 Wita, anggota Polsek Kapuntori bersama warga Desa Barangka datang untuk memastikan identitas korban. Ternyata benar. Korban bernama La Taindi, nelayan asal Desa Kapuntori, Kabupaten Buton.
"Korban dipastikan langsung oleh istrinya bernama Wa Iya," sebutnya.
Pihak kepolisian sudah melakukan langkah-langkah untuk mengautopsi mayat korban di RS Raha. Namun, pihak keluarga menolak. Pihak keluarga memutuskan langsung membawa korban ke Kapuntori untuk dimakamkan.
"Kita buatkan surat penyerahan mayat ke keluarga korban," pungkasnya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha