Memahami Siklus Air, Proses Keberadaan Air di Bumi

Haidir Muhari, telisik indonesia
Rabu, 08 September 2021
0 dilihat
Memahami Siklus Air, Proses Keberadaan Air di Bumi
Bumi kita terdapat 97,5?alah air laut dan air payau yang tidak dapat dikonsumsi langsung. Foto: Repro Dream.co.id

" Siklus air adalah perputaran air (H2O) yang ada di bumi, dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. "

KENDARI, TELISIK.ID - Air bersih menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.

Aktivitas manusia hampir mustahil jika tidak adanya air bersih. Kebutuhan akan air bersih meningkat dari waktu ke waktu.

Untuk minum saja, setiap harinya manusia butuh tiga liter air bersih per orang. Di negara kita dengan jumlah penduduk sekira 270 juta jiwa, maka air bersih yang dibutuhkan sejumlah 810 juta liter per harinya.

Artinya sebulan kebutuhan air penduduk Indonesia adalah 24,3 milyar liter air. Kebutuhan dalam jumlah besar ini hanya untuk minum saja. 

Jumlah itu belum termasuk kegiatan lainnya, seperti mandi, mencuci, memasak, irigasi, pemadaman kebakaran, dan lain seterunya. Bagaimana jika air di bumi habis?

Di bumi terdapat 97,5?alah air laut dan air payau yang tidak dapat dikonsumsi langsung. Hanya sekira 2,5% saja air tawar yang berpotensi di konsumsi manusia.

Dari jumlah 2,5% sumber air tawar tersebut, yang dapat dipakai manusia hanyalah 0,003% saja. Sisanya tidak bisa dipakai langsung oleh manusia.

Sebagian besar air tawar di bumi tersimpan dalam bentuk es dan gletser atau endapan salju. Sehingga sangat memungkinkan di daerah-daerah tertentu akan terjadi krisis air bersih.

Keberadaan air di bumi erat kaitannya dengan siklus hidrologi atau siklus air. Siklus air adalah perputaran air (H2O) yang ada di bumi, dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi.

Tahapan proses siklus air, jika diperinci bisa dibagi dalam empat bagian. Dilansir dari Tirto.id, berikut siklus tersebut.

Baca juga: Proses Terjadinya Hujan dalam Tinjauan Ilmu Pengetahuan

Baca juga: Mengenal Pergerakan Lempeng Tektonik Bumi

1. Evaporasi

Proses penguapan air yang ada di laut, rawa, sungai dan lainnya, karena panas dari sinar matahari. Air diubah menjadi partikel kecil berbentuk uap air atau gas, sehingga bisa naik ke atmosfer.

2. Transpirasi

Proses pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan. Proses ini sama dengan evaporasi, hanya saja ini terjadi pada jaringan makhluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.

3. Kondensasi

Proses berubahnya uap air di atmosfer menjadi partikel es yang sangat kecil di suhu yang rendah. Partikel es tersebut saling mendekat satu sama lain, sehingga akan menggumpal menjadi awan.

4. Presipitasi

Proses kondensasi yang berlangsung terus-menerus akan menjadikan massa air di awan semakin besar. Saat awan tak mampu lagi menampung massa air tersebut, maka akan jatuh menjadi hujan, salju atau hujan es.

Untuk memahami siklus air, dilansir dari Akupintar.id, penting juga dikenali ada tiga istilah berikut:

1. Intersepsi, air hujan terjebak di atas tanaman kemudian menguap sebelum mencapai tanah.

2. Adveksi, awan bergerak menuju tempat lain karena bantuan angin.

3. Run off, air bergerak di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

4. Infiltrasi, proses meresapnya air ke dalam tanah. Ini yang berperan penting dalam distribusi air hujan dan cadangan (ketersediaan) air.

Kebutuhan manusia akan ketersediaan air bersih sangat tinggi. Olehnya, penting bagi kita untuk bijak menggunakan air.

Penting juga untuk menjaga lingkungan dari pencemaran yang dapat mengakibatkan air tidak layak konsumsi. Kalau air di sekitar kita habis atau tercemar ke mana kita akan mencarinya? (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga