Mengenal Muhad Yakin dan Ihram, Atlet Dayung Bersaudara Asal Wakatobi Sabet Segudang Prestasi
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Selasa, 31 Mei 2022
0 dilihat
Atlet dayung bersaudara asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Muhad Yakin (kiri) dan Ihram (kanan) saat mengikuti kejuaraan Sea Games di Singapura Foto: Ist
" Sosok dua bersaudara Muhad Yakin dan Ihram, atlet dayung asal Kabupaten Wakatobi, kini menginspirasi banyak anak muda untuk berprestasi di bidang olahraga "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Sosok dua bersaudara Muhad Yakin dan Ihram, atlet dayung asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara kini menginspirasi banyak anak muda untuk berprestasi di bidang olahraga, khususnya cabang olahraga dayung.
Pasalnya, kedua kakak-adik ini telah mengikuti berbagai kejuaraan nasional maupun internasional. Serta telah mengharumkan Indonesia dengan menyabet puluhan medali emas, perak maupun perunggu.
Dikenal akan sosok yang pekerja keras, 2 putra Wakatobi ini lahir dari keluarga sederhana tepatnya di Desa Waha, Kecamatan Wangi-Wangi, tidak menyurutkan langkah keduanya dalam meniti karier menjadi atlet dayung profesional.
“Mereka adalah atlet yang pekerja keras dan tidak gampang menyerah, sejak masuk mengikuti proses latihan, mereka memperlihatkan semangat juang dalam bertanding serta disiplin,“ ungkap Pelatih Dayung Indonesia Asal Sulawesi Tenggara, Muh Hadris, Selasa (31/5/2022).
Muhad Yakin, sang kakak yang merupakan kelahiran 1987 itu mengungkapkan, pertama kali menggeluti dunia dayung pada tahun 2006. Bermula dari ajakan keluarganya yang merupakan atlet dayung untuk mengikuti latihan di Banten.
Berselang setahun kemudian, adiknya Ihram, juga mengikuti jejak sang Kakak. Melakukan proses latihan dari tahun 2008 hingga tahun 2009 awal, keduanya memutuskan untuk ke Jakarta mengikuti latihan selama 3 bulan.
Saat itu dirinya masih latihan kayak bersama adiknya, kemudian memutuskan ke Jawa Timur dengan menjalani latihan selama 1 tahun.
Kemudian tahun 2010, selama 11 bulan lebih tepatnya Desember, dirinya bersama sang Adik mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) di Riau. Pada saat itu, Muhad Yakin bersama adiknya mempersembahkan medali emas pertama.
Sebelum masuk ke Pelatnas di Jawa Timur, kedua atlet itu hidup dengan uang pas-pasan dengan makan seadanya saja. Uang saku pun kala itu masih minta untuk dikirimkan oleh Kakak sulungnya di Wakatobi.
Mengikuti latihan di Jawa Barat, Muhad Yakin dan Ihram kala itu masuk di tim inti untuk Sea Games 2011 Jakarta-Palembang, dengan tekad dan usaha Muhad Yakin dan Ihram, persembahkan medali emas pertama di Sea Games. Di nomor 4- kelas ringan. Serta medali perak yang dipersembahkan Ihram bersama Jamaludian yan merupakan atlet Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Profil Emmeril Kahn Mumtadz, Anak Ridwan Kamil yang Hanyut di Sungai Swiss
Perjalanan tidak sampai di situ, dua Kakak-Adik asli Wakatobi kemudian kembali dipanggil ke Pelatnas tahun 2012. Dalam rangka persiapan kualifikasi Olimpiade 2012 di Inggris. Namun mereka tidak dapat meloloskan Indonesia dalam ajang tersebut. Sebab Indonesia saat itu hanya terpaut 0,2 detik dengan Hongkong.
Kemudian pada Sea Games tahun 2013 di Myanmar, Muhad Yakin dan Ihram kembali menyumbangkan 2 medali emas di nomor doble school dan nomor 8+ (men eight) di Myanmar. Di mana kala itu, butuh lima 5 kali Sea Games kemudian Indonesia baru mendapatkan kembali di nomor tersebut.
Setelah kejuaraan di Myanmar, jejak mereka terukir kembali secara beruntun di Asian Games 2014 di Incheon, di mana keduanya bersama sepupunya, Ardi Isadi dan kawannya, Tanzil Hadid berhasil menyabet medali perunggu.
Serta kejuaraan Sea Games 2015 di Singapura, timnya mendapatkan medali emas dan perunggu di nomor double school. Serta abangnya, Muhad Yakin kala itu mendapatkan 2 medali emas.
Setelah itu, keduanya mengikuti kejuaraan dalam Asian Games di Korea. Dengan menyabet medali perunggu. Lalu pada PON (Pekan Olahraga Nasional) 2016 bersama rekan-rekannya, keduanya berhasil menyumbangkan 2 medali emas serta 1 perak. Dilanjutkan dengan kejuaraan di Australia. Muhad Yakin, Indonesia mendapatkan 1 medali emas pada tahun 2017 di nomor 8+ (men eight).
Kemudian pada tahun 2018, tepatnya pada Asian Games di Palembang, tim Indonesia unggul atas Negara Uzbekistan dan Hongkong, di mana berhasil menyumbangkan 1 medali emas di kelas ringan.
Medali emas tersebut juga menandai berakhirnya karir sang Kakak menjadi atlet dayung. Juga merupakan persembahan terakhir setelah dirinya memutuskan untuk pensiun menjadi atlet dayung berprestasi.
“Asean Games 2018 terakhir kali karir saya sebagai atlet dayung. Medali emas tersebut merupakan persembahan terakhir saya untuk Indonesia yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ucapnya, Senin(31/5/2022).
"Saya sangat berterima kepada La Pada serta Ajurahman yang mengenalkan saya di dayung. Paling tidak kado persembahan terbaik untuk Indonesia untuk negara, keluarga, kedua orang tua saya. serta untuk isteri saya dan anak-anak saya,” lanjutnya.
Mempunyai harapan untuk memajukan olahraga Wakatobi lewat dayung, Muhad Yakin percaya, di tanah kelahirannya akan lahir bibit-bibit baru generasi emas harapan bangsa.
“Bukan medali saya yang harus saya banggakan di Wakatobi, tapi bagaimana caranya saya bisa membangun olah raga di Wakatobi. Banyak talenta, potensi sebenarnya untuk adik-adik kita di Wakatobi. Bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah peralatan dayung rowing,” tegasnya.
Setelah Asian Games 2018 sang adik, Ihram kemudian melanjutkan karirnya dalam dunia dunia olahraga dayung. Terbukti selepas dari Asian Games 2018, dirinya kemudian mengikuti SEA Games 2019 di Filipina dengan menyumbangkan medali emas.
Baca Juga: Wafat Hari Ini, Berikut Profil Mendiang Buya Syafii Maarif
Lanjut Sea Games bikin 2021yang digelar pada 2022 di Vietnam, Ha Noi. Dirinya kembali menyumbangkan dua medali emas untuk Indonesia, dari nomor LM4X dan LM1X, di mana nomor LM1X merupakan nomor baru bagi Indonesia, setelah sekian lama tidak pernah mendapatkan medali di nomor tersebut.
Memiliki motivasi untuk membahagiakan orang tua dan mengangkat derajatnya, Ihram yang merupakan kelahiran 1988 memiliki harapan kepada generasi penerus untuk tetap mengharumkan bangsa Indonesia.
“Untuk generasi penerus jangan dilihat dari favorit bukan favorit suatu olahraga. Kita harus melihat basiknya ke depan. Kita tidak boleh gampang menyerah, apa yang kita usahakan Insya Allah akan mendapatkan hasil yang terbaik,” ucap Ihram.
Diketahui saat ini Muhad Yakin menjalani hari-hari sebagai PNS yang memiliki visi memajukan sistem olahraga di Wakatobi, khususnya olahraga dayung. Berharap pemerintah dapat terdorong meningkatkan kualitas olahraga, terkhusus cabang dayung.
Sementara sang adik, Ihram masih merajut mimpinya dengan masih berlatih di Pelatnas Pangalengan Jawa Barat. Melakukan persiapan untuk mengikuti kejuaran di Asia Tenggara. (A)
Penulis: Boy Candra Ferniawan
Editor: Kardin