Sarah Salleh: Kiprahnya di Tengah Status Calon Ratu Brunei Darussalam

Haidir Muhari, telisik indonesia
Selasa, 24 Agustus 2021
0 dilihat
Sarah Salleh: Kiprahnya di Tengah Status Calon Ratu Brunei Darussalam
Sarah Salleh, The Next Queen of Brunei Darussalam. Foto: Repro Dream.co.id

" Sarah lahir di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital pada 9 April 1987. Dengan begitu sekarang berusia 34 tahun "

BANDAR SERI BEGAWAN, TELISIK.ID - Perempuan ini merupakan Calon Ratu di negara dengan luas wilayah 5,765 km2, Brunei Darussalam.

Sarah Salleh namanya. Istri dari Al-Muhtadee Billah, putra tertua dari Sultan Hassanal Bolkiah dan Ratu Saleha, sekaligus Putra Mahkota di negara yang memiliki semboyan "Sentiasa membuat kebajikan dengan petunjuk Allah" itu.

Sarah lahir di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital pada 9 April 1987. Dengan begitu sekarang berusia 34 tahun.

Nama kecilnya Dayangku Sarah. Anak bungsu dan satu-satunya perempuan dari tiga bersaudara. Putri dari pasangan Pengiran Salleh Ab-Rahaman dan Rinawaty Abdullah.

Sebagai calon ratu tentu sering menjadi sorotan. Tidak hanya di negara dengan lagu kebangsaan "Allah Peliharakan Sultan", melainkan juga dunia.

Sarah tidak hanya cantik, kepribadiannya nampak bersahaja. Sosoknya pun dikenal memiliki sederet prestasi.

Diperbarui dari Suara.com, jaringan Telisik.id, dari laman Brunei Resources dan Unofficial Royalty, inilah beberapa fakta calon ratu di negara yang dipimpin Sultan Hassanal Bolkiah.

1. Menikah saat Mahasiswa

Pernikahan Sarah Salleh dengan Al-Muhtadee Billah dilangsungkan pada 9 September 2004. Saat itu ia masih menjadi mahasiswi di Paduka Seri Begawan Sultan Science College.

Saat itu Sang Putra Mahkota berusia 30 tahun. Sementara itu Sarah sendiri masih berusia 17 tahun. Usia meraka terpaut 13 tahun. Sarah tetap menyelesaikan pendidikannya pasca menikah.

2. Berpendidikan Tinggi

Walaupun telah menjadi Putri Mahkota, Sarah tetap melanjutkan pendidikan. Tahun 2010, ia lulus dan mendapat gelar kehormatan di University of Brunei Darussalam.

Tahun 2011 dan mendapatkan gelar Master di jurusan Kebijakan Publik. Ia juga pernah dianugerahi Book Prize di Sarjana Seni (Kebijakan dan Administrasi Publik).

3. Memiliki Darah Swiss

Rinawaty Abdullah berasal dari Swiss. Sang Ibu dulunya bernama Suzanne Aeby. Ibunya berprofesi sebagai perawat di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital.

Sementara itu Ayahnya bekerja sebuah laboratorium. Kedua orangtuanya bertemu di Inggris saat menempuh studi pada tahun 1970-an.

4. Pesta Pernikahan Terbesar se-Asia

Upacara pernikahan Sarah Salleh dan Al-Muhtadee Billah digelar dengan mengikuti tradisi Islam. Berlangsung selama tiga hari di di Istana Nurul Iman.

Setelah upacara pernikahan, mereka melakukan karnaval berkeliling Bandar Seri Begawan menggunakan mobil Rolls-Royce emas. Pernikahan mereka disebut sebagai 'Asian Wedding of The Year' di tahun 2004.

Beberapa tamu penting yang hadir, seperti Pangeran Richard dari Inggris, Putra Mahkota Naruhito dari Jepang, Yang di Pertuan Agung Malaysia, Pangeran Bandar, Pangeran Saud al-Faisal dari Arab Saudi, Megawati Soekarno Putri selaku Presiden Indonesia, serta kepala negara Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina.

Baca Juga: Ashraf Ghani, Sosok Presiden Afghanistan yang Kabur ke UEA Saat Taliban Menguasai Ibu Kota

Baca Juga: Michael Phelps: Berjuang Atasi Depresi di Raihan Medali Terbanyak

5. Dikaruniai Empat Orang Anak

Pasangan Putra Mahkota Brunei, Al-Muhtadee Billah dan Sarah Salleh dikaruniai empat orang anak. Dua orang laki-laki, dan dua orang perempuan.

Anak pertama adalah Pangeran Abdul Muntaqim, lahir di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital, tahun 2007 silam. Anak kedua, Putri Meneerah Madhul Bolkiah, lahir tahun 2011.

Anak ketiga Pangeran Muhammad Aiman dilahirkan pada tahun 2015. Terakhir, si bungsu, Putri Faathimah Az-Zahraa Raihaanul Bolkiah, lahir pada 2017.

6. Aktif Olahraga dan Kegiatan Amal

Sarah aktif dalam kegiatan olahraga. Ia dikenal jago dalam olahraga basket. Sarah Salleh juga pernah ikut ekspedisi International Four-Wheel Drive bersama kedua orangtuanya.

Selain itu, Sarah juga aktif dalam kegiatan amal. The next queen of Brunei Darussalam tersebut sangat aktif dalam kegiatan amal sejak masih kuliah.

Seperti Sarah Salleh, sejatinya setiap perempuan adalah ratu. Mereka juga berhak mengenyam pendidikan tinggi dan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan filantropi (kedermawanan sosial).

Brunei memang dikenal memperlakukan perempuan dengan baik dalam politik. Dari negara-negara ASEAN lainnya, kesenjangan gender di Brunei dalam bidang politik menempati posisi terendah menurut World Economic Forum, 2018.

Ketimpangan gender di negara dengan sistem pemerintahan kesatuan Islam monarki absolut itu juga, terendah ke dua di ASEAN, setelah Singapura. Data ini menurut Badan Pusat Statistik, 2018. Sementara negara kita, Indonesia, tertinggi ke empat, setelah Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Masihkah kita memilih membalas jasa manusia yang melahirkan peradaban dengan pendidikan yang rendah? Masihkah kita harus mengungkung mimpi perempuan sekadar dapur-sumur-kasur? (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga