Mengenal Nama, Ciri-Ciri dan Penjelasan Lengkap Tentang Awan

Haidir Muhari, telisik indonesia
Senin, 13 September 2021
0 dilihat
Mengenal Nama, Ciri-Ciri dan Penjelasan Lengkap Tentang Awan
Awan memiliki nama yang dikelompokkan berdasarkan bentuk dan ciri-cirinya. Foto: Repro Metoffice.com

" Awan mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan diberi nama berdasarkan bentuk-bentuknya itu. "

KENDARI, TELISIK.ID - Langit dekat berwarna biru terdapat gumpalan putih yang disebut awan.

Awan diartikan sebagai gumpalan yang dapat dilihat dari tetesan air atau kristal beku yang menggantung di atmosfer yang berada di atas permukaan bumi atau permukaan planet lain.

Awan mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan diberi nama berdasarkan bentuk-bentuknya itu. Dilansir dari 4muda.com, ilmuan yang pertama kaki menamai dan mengelompokkan awan adalah Luke Howard Jr.

Luke adalah ahli kimia dari Inggris. Konsep pengelompokkan awan terdapat dalam Catatannya berjudul Essay on the Modification of Clouds.

Ia mengelompokkan kategori utama awan dengan tiga nama yaitu: cumulus (tumpukan atau gerombolan), stratus (lapisan) dan cirrus (jambul rambut).Atas penemuannya ini, ia disebut sebagai bapak meteorologi.

Selain tiga yang utama itu, ia juga menamai ‘awan transisi’ dengan nama cirrostratus dan cirrocumulus. Konsepnya ini dianggap sebagai solusi elegan dalam penamaan awan.

 

Diagram awan. Foto: Repro Wikimedia.org

 

Proses Pembentukan Awan

Tahukan kita bagaimana proses terbentuknya awan? Simak uraiannya berikut ini, seperti dilansir dari Kumparan.com.

1. Terbentuknya awan diawali adanya suhu udara panas yang berasal dari daratan. Suhu udara panas tersebut akan mengakibatkan uap air naik ke atmosfer.

2. Uap air tersebut akan mengembang secara adiabatik karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada di bawah.

3. Saat uap air mencapai ketinggian tertentu yang suhunya lebih rendah, uap air tersebut akan mengalami pengembunan, sehingga wujudnya berubah menjadi tetesan air. Proses ini dikenal sebagai kondensasi.

4. Hasil kondensasi uap air inilah yang nantinya terlihat sebagai awan. Semakin banyak tetes air yang terbentuk, semakin besar ukuran awan yang terbentuk.

5. Jika awan tersebut mendapatkan panas dari matahari, awan akan menguap lalu menghilang. Sebaliknya, jika tidak mendapatkan panas matahari (suhunya tetap), turunlah awan menjadi tetesan air dalam bentuk hujan karena adanya pengaruh gaya gravitasi.

Baca juga: Memahami Rotasi Bumi dan 4 Fenomena yang Ditimbulkan

Faktor Terbentuknya Awan

Faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya awan, antara lain:

1. Angin

Angin menjadi salah satu faktor yang mempercepat proses pembentukan awan, hal ini terjadi karena angin menyebabkan proses evaporasi atau penguapan.

Semakin kencang angin yang berhembus, akan mempercepat proses penguapan. Akibatnya, awan lebih cepat terbentuk.

2. Tekanan Udara

Semakin tinggi tekanan udara akan menyebabkan pergerakan awan. Perbedaan tekanan antara di daratan dan di udara, makin cepat pula terjadi proses terbentuknya awan.

3. Kelembaban Udara

Udara lembap akan mempercepat proses pembentukan awan. Semakin tinggi kelembaban udara di suatu daerah akan membuat awan semakin menggumpal.

4. Intensitas Sinar Matahari

Semakin besar intensitas sinar matahari yang menyinari bumi, semakin besar energi kalor yang dihasilkan. Akibatnya, suhu akan cepat meningkat dan mempercepat proses terbentuknya awan.

Baca juga: 7 Macam Energi Alternatif Solusi Atasi Krisis Lingkungan

Nama dan Ciri-Ciri Awan

Awan terbagi dalam beberapa jenis, yakni awan tinggi, awan sedang dan awan rendah. Dilansir dari Suara.com, jaringan Telisik.id, berikut adalah penjelasan lengkap jenis awan berdasarkan jenisnya.

1. Awan Tinggi

Awan tinggi adalah awan yang berada di ketinggian antara 6-12 kilometer di atas permukaan laut (dpl). Awan tinggi memiliki tiga jenis, yaitu:

a. Cirrus

Awan ini memiliki karakter halus dengan bentuk struktur seperti serat, bentuknya kurang lebih seperti bulu burung dan susunannya menyerupai pita yang melengkung di langit.

b. Cirrostratus

Awan kedua ini memiliki bentuk seperti kelambu berwarna putih yang terlihat halus dan menutupi langit secara merata, awan ini membuat langit yang kita lihat terlihat tampak cerah.

c. Cirrocumulus

Jika kita menengadah ke langit dan kita melihat pola putus-putus dan membentuk segerombolan domba maka kita melihat awan jenis cirrocumulus, awan ini normalnya akan menimbulkan bayangan pada permukaan bumi.

2. Awan Menengah

Awan ini berada di antara ketinggian 3-6 Kilometer dpl. Yang termasuk dalam kategori awan menengah antara lain:

a. Altocumulus

Awan ini memiliki bentuk seperti bola tebal berwarna pucat putih, namun pada beberapa bagian awan ini memiliki warna kelabu.

b. Altosratus

Awan altostratus memiliki warna kelabu dan bersifat luas dan tebal.

3. Awan Rendah

Awan rendah ada pada ketinggian antara 500-1500 meter dpl, jenis-jenis awan rendah adalah:

a. Stratocumulus

Awan ini memiliki bentuk seperti bola-bola yang menutupi seluruh langit sehingga kurang lebih jika kita lihat akan menyerupai gelombang di lautan.

b. Stratus

Awan ini menyebar di langit rendah, bentuk awan ini tipis menyerupai kabut.

c. Nimbostratus

Bentuk dari awan ini cenderung tidak menentu, berwarna gelap dan menimbulkan hujan.

Demikian sejarah penamaan awan, proses pembentukan, serta nama dan ciri-cirinya. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga