Menguak Misteri Intan Trisakti dan Emas 57 Ton, Dipinjam Jhon F Kennedy dari Soekarno Tersimpan di Bank Swiss

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 07 Juni 2024
0 dilihat
Menguak Misteri Intan Trisakti dan Emas 57 Ton, Dipinjam Jhon F Kennedy dari Soekarno Tersimpan di Bank Swiss
Momen kedekatan Jhon F Kennedy dan Soekarno saat berkunjung di Indonesia. Foto: Repro jfklibary.org

" Sudah menjadi legenda rakyat Tanah Air, Presiden pertama Soekarno memiliki emas batangan seberat 57 ton yang tersimpan di Bank Swiss "

KENDARI, TELISIK.ID - Sudah menjadi legenda rakyat Tanah Air, Presiden pertama Soekarno memiliki emas batangan seberat 57 ton yang tersimpan di Bank Swiss. Kabar ini sempat geger di masa lalu bahkan sampai sekarang.

Konon dikatakan, seluruh emas tersebut dipinjam Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy pada 1963 untuk pembangunan negeri Paman Sam. Jika mengacu pada data-data sejarah, tampaknya Soekarno tidak memiliki harta sebanyak itu. Fakta sejarah memaparkan bahwa selama menjadi Presiden, Soekarno hidup kesulitan.

Melansir CNBC Indonesia, hal ini diungkap oleh Soekarno sendiri dalam wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams. Soekarno menyebut kalau gajinya selama jadi presiden hanya US$ 220. Dia pun tidak memiliki rumah dan tanah. Karenanya, wajar apabila dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki negara.

Bahkan, dia pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri. Duta besar itu merasa kasihan karena Soekarno memakai baju tidur yang sudah robek. Kepala Negara yang melarat seperti Soekarno sering meminjam dari ajudannya.

Saking miskinnya, Soekarno bahkan pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, dia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, membenarkan pernyataan ayahnya itu. Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan 26 September 2020, Guntur menyebut jika Soekarno, sejak sebelum jadi presiden, kantongnya selalu tipis. Ia juga menyebut tidak heran kalau ayahnya kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.

Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini.

Baca Juga: Kapolri Diberi Gelar Karaeng dan Pusak Supakala hingga I Mannaungi Daeng Parani, dari Dewan Adat dan Kerajaan Sulawesi Selatan

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta segunung Soekarno. Lewat tulisan Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya.

Salah satunya terkait cerita Soekarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam. Ong menyatakan bahwa tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno. Apalagi mewariskan batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan. Apalagi saat itu, Mataram Islam disebut masih punya utang kepada VOC.

Ong juga menyebut kalau kisah harta Soekarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya. Ini artinya cerita harta karun emas batangan presiden pertama Indonesia yang selama ini dipercaya, tidaklah benar.

Namun, masih ada pihak yang percaya pada keberadaan harta ini. Menurut penelitian sebuah badan internasional, Soekarno dianggap sebagai presiden terkaya dengan total kekayaan ditaksir mencapai Rp 55 triliun.

Terdiri dari benda-benda tak bergerak seperti tanah, rumah, dan logam mulia berupa batangan emas yang berton-ton beratnya disimpan di bank-bank Swiss. Di era Orde Baru, Soeharto pernah membentuk tim untuk memburu harta karun Bung Karno.

Namun, hasilnya nihil karena semua itu tidak ditemukan. Setelah Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970, banyak oknum yang mengaku dapat memberikan petunjuk dengan data dan fakta autentik untuk memperoleh harta karun Bung Karno tersebut.

Banyak kalangan, termasuk pejabat tinggi Indonesia saat itu, yang tertipu jutaan rupiah karena percaya pada ocehan oknum-oknum tersebut. Mereka datang, terutama kepada keluarga almarhum Bung Karno. Karena mengetahui fakta sebenarnya, keluarga tidak pernah percaya pada bujukan mereka.

Sebagai presiden, Bung Karno tidak punya tanah, rumah, atau logam-logam mulia seperti yang digembargemborkan selama ini. Dari gaji resmi presiden yang diterima hingga diturunkan pada 1967, gajinya tidak mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Sementara mengutip mediaindonesia.com, secara tegas, Bung Karno memutuskan Intan Trisakti bukan milik pribadi Bung Karno, melainkan milik Negara RI dan diinstruksikan agar intan tersebut disimpan di ruang khusus Bank Indonesia tempat penyimpanan Piala Thomas dan All England yang diperoleh Indonesia.

Baca Juga: Seluruh Kepala Daerah Terpilih Bakal Dilantik Januari 2025

Pemerintah memberikan ganti rugi kepada kelompok pendulang H Madsalam setelah terkena sanering sebesar Rp 3,5 juta untuk biaya naik haji kelompok tersebut beserta keluarga mereka yang berjumlah sekitar 80 orang.

Untuk diketahui, lokasi pendulang di Kalimantan kebanyakan berlokasi di Sungai Tiung di titik-titik Pumpung dan Ujung Murung. Intan-intan lain yang ditemukan di lokasi Cempaka antara lain Intan Putri Malu, Intan Galuh Cempaka 5, dan Intan Galuh Plumpung.

Ada kepercayaan di kalangan para pendulang di Kalimantan bahwa kata-kata intan atau berlian tabu untuk dipergunakan dan harus diganti dengan kata galuh. Baik di era Orba maupun Orde Reformasi, keberadaan Intan Trisakti tidak diketahui.

Secara sepintas, keberadaan Intan Trisakti tidak diketahui oleh Bank Indonesia. Penemuan Intan Trisakti sempat menggemparkan kalangan dunia batu mulia. Intan tersebut hanya kalah besar dari intan terbesar di dunia yang menempel pada mahkota Ratu Elizabeth II dari Inggris yang bernama Intan Koh-I-Noor. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga