Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Berkunjung ke Sulawesi Tenggara di Tengah Polemik Pertalite Oplosan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 08 Maret 2025
0 dilihat
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia kunjungi Sultra saat isu pertalite oplosan mencuat. Foto: Instagram@bahlillahadalia
" Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Kunjungan ini berlangsung di tengah polemik dugaan pertalite oplosan yang menyebabkan banyak kendaraan mogok.
Isu ini mencuat setelah sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Kota Kendari mengalami kerusakan mesin pasca mengisi bahan bakar di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Berdasarkan rundown acara yang diterima telisik.id, Sabtu (8/3/2025), kedatangan Bahlil bertujuan untuk meninjau kesiapan sektor energi dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2025.
Selain itu, ia juga akan memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) tetap lancar dan sesuai standar.
Dalam kunjungannya, Bahlil akan mendatangi beberapa fasilitas energi, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) serta SPBU yang melayani masyarakat dan nelayan.
Kunjungan ini didampingi oleh Humas Pertamina Patra Niaga Sulawesi Kota Makassar, Romi yang menyampaikan bahwa Menteri ESDM akan mengecek langsung kondisi di lapangan.
Fokus utama adalah meninjau kesiapan SPBU, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN), serta Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Baubau. Kegiatan ini juga mencakup diskusi dengan para pemangku kepentingan mengenai kebijakan energi di Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Ke Kota Baubau, Ini Deretan Kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Agenda pertama Bahlil adalah mengunjungi PLTMG Baubau untuk memeriksa kesiapan pasokan listrik jelang Idul Fitri. Selanjutnya, ia akan mendatangi dua SPBU, yaitu di Jalan Sultan Hasanuddin dan Jalan Raja Wakaakaa.
Di lokasi tersebut, ia akan berdialog dengan pengelola SPBU terkait ketersediaan BBM, distribusi, serta kendala yang dihadapi. Kunjungan ini akan diakhiri dengan pengecekan TBBM Baubau sebelum Bahlil bertolak ke Kendari.
Di tengah kunjungan Bahlil, Pertamina menjadi sorotan terkait dugaan pertalite oplosan yang menyebabkan mogok massal kendaraan ojek online di Kendari.
Dugaan ini muncul setelah banyak pengemudi mengalami masalah mesin setelah mengisi BBM di beberapa SPBU, seperti Saranani, THR, Rabam dan Tapak Kuda By Pass. Kasus ini membuat masyarakat khawatir akan kualitas BBM yang beredar di pasaran.
Sebelumnya diberitakan telisik.id, Pertamina menyatakan bahwa mereka telah melakukan pengujian terhadap BBM pertalite yang dijual di empat SPBU tersebut.
Hasil uji menunjukkan bahwa BBM masih sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM. Pihak Pertamina menegaskan bahwa standar mutu BBM RON 90 tetap terjaga sesuai ketentuan yang berlaku.
"Hasil pengujian masih masuk spek dari Dirjen Migas. Parameter yang kita uji di antaranya kadar sulfur, destilasi, density 15, dan warna kecerahan secara visual," kata Integrated Terminal Manager Pertamina Kendari, Supriyono Agung Nugroho, Kamis (6/3/2025).
Pertamina juga memastikan bahwa seluruh pasokan BBM di wilayah Sulawesi Tenggara telah melalui proses pengawasan ketat sebelum disalurkan ke SPBU. Mereka yakin bahwa bahan bakar yang dijual tidak mengalami pencampuran atau oplosan yang bisa merugikan konsumen.
"Pada hari ini, kami menyatakan bahwa produk yang kita salurkan ke seluruh SPBU di Sultra ini, supply point dari Integrated Terminal Kendari, kita bisa pastikan kondisinya sesuai dengan mutu kualitas spesifikasi Dirjen Migas," imbuhnya.
Meskipun begitu, kejadian mogok massal kendaraan di Kendari tetap menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Banyak pihak yang meminta agar dilakukan investigasi lebih lanjut guna memastikan penyebab utama kerusakan mesin yang dialami para pengemudi ojek online.
Pertamina menyatakan bahwa mereka telah mengambil sampel BBM dari nosel SPBU serta menerima sampel yang dikirim oleh masyarakat untuk diuji lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan, mereka mengklaim bahwa kualitas pertalite tetap berada dalam standar yang telah ditetapkan.
“Diperoleh hasil (pengujian) masih masuk dalam range mutu dari Dirjen Migas. Untuk produk, hasilnya sudah on spec atau sesuai spesifikasi. Secara mutu, tidak ada hubungannya kerusakan mobil, kerusakan motor," kilah Supriyono.
Untuk memperkuat transparansi, Pertamina akan mengirim sampel pertalite dari empat SPBU di Kendari ke laboratorium Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas) Kementerian ESDM di Jakarta.
Mereka memperkirakan bahwa hasil pengujian laboratorium tersebut akan keluar dalam waktu satu pekan ke depan.
"Kalau memang diperlukan akan kita sampaikan kembali hasilnya (dari Lemigas),” kata Supriyono.
Baca Juga: Skandal Disertasi Menteri Bahlil Tentang Hilirisasi Nikel: UI Berani Hentikan dan Batalkan?
Selain itu, pihak kepolisian turut melakukan pengawasan terhadap distribusi BBM untuk memastikan tidak ada praktik curang yang merugikan masyarakat.
Polda Sultra menegaskan bahwa mereka akan terus memantau rantai distribusi BBM agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Dari hasil pengujian laboratorium yang telah dilakukan bersama, BBM jenis pertalite yang diuji terbukti sesuai spesifikasi," ujar Kanit II Subdit I Indagsi Dit Reskrimsus Polda Sultra, AKP Cucu Sutarwan.
Dinas ESDM Provinsi Sultra juga mengonfirmasi bahwa pengecekan terhadap BBM merupakan bagian dari pengawasan rutin mereka. Mereka memastikan bahwa standar kualitas BBM tetap terjaga dan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.
“Berdasarkan hasil uji laboratorium yang telah kami lakukan bersama, kami memastikan bahwa BBM jenis pertalite yang diuji berada dalam standar spesifikasi yang ditetapkan (on-spec),” ujar Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Provinsi Sultra, Dewi Rosaria Amin. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS