Sosok Elwizan Aminudin, Dokter Gadungan yang Gabung Klub Elite hingga Timnas
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 05 Desember 2021
0 dilihat
Elwizan Aminudin viral lantaran kiprahnya sebagai dokter gadungan terbongkar. Foto: Repro PSS Slemen
" Elwizan Aminudin viral lantaran kiprahnya sebagai dokter gadungan terbongkar. Tak tanggung-tanggung, atas ulahnya sebagai dokter gadungan, Elwizan mampu menipu sejumlah klub elite di Indonesia hingga Timnas "
JAKARTA, TELISIK.ID - Masyarakat Indonesia, khususnya oecinta sepak bola Tanah Air dihebohkan dengan sosok Elwizan Aminudin lantaran kiprahnya sebagai dokter gadungan terbongkar.
Melansir kompas.tv, tak tanggung-tanggung, atas ulahnya sebagai dokter gadungan, Elwizan mampu menipu sejumlah klub elite di Indonesia hingga tim nasional (Timnas).
Kedok Amin, sapaan Elwizan Aminudin terbongkar usai sebuah cuitan dari kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin lewat akun twitter pribadinya @iqbalAmin89 tentang sosok Elwizan yang ternyata bukan seorang dokter.
Namanya tidak terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Info itu pun bikin geger jagad bola tanah air. Lantas, PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun melakukan penelusuran hingga mengonfirmasi.
Dalam temuan itu pihak operator kompetisi PT LIB mengonfirmasi lewat Dirutnya, Ahmad Hadi Lukita, Elwizan Aminudin adalah dokter gadungan. Ia tidak punya ijazah kedokteran yang terdaftar.
Jika dihitung dari kali pertama karirnya, maka Elwizan Aminudin sudah hampir 11 tahun berhasil mengelabui federasi, klub dan operator liga dan malang melintang sebagai dokter klub di sejumlah klub.
Baca Juga: Rizal Ramli Jabat Ketua Dewan Pakar Komite Khittah NU
Karir pertama Elwizan di Persita Tangerang 2010 atau 2011, sedangkan klub terakhirnya pada tahun 2021 ini adalah PS Sleman.
Dengan begitu, sudah puluhan tahun Elwizan berkarir sebagai dokter dengan pakai ijazah palsu yang diduga dari Universitas Syiah Kuala, Aceh itu.
Jabatan terakhir Elwizan adalah dokter tim PSS Sleman di Liga 1. Setelah kedoknya terbongkar, ia pun mengundurkan diri.
Salah satu yang membuat Elwizan ‘dipercaya’ sejumlah klub lantaran CV dia yang mentereng dengan menangani sejumlah klub.
Elwizan Aminuddin tercatat bekerja untuk PS TNI (sekarang Persikabo 1973) saat tampil di Piala Sudirman 2015, Madura United, Kalteng Putra hingga jawara Liga Indonesia Bali United dikabarkan pernah menggunakan jasa Elwizan.
Dokter tim Arema FC dr. Nanang Tri Wahyudi mengaku ada masalah di sepak bola nasional usai terbongkarnya skandal Elwizan Aminudin. Ini terkait pola perekrutan tim dokter dalam klub-klub Indonesia.
Ia mengaku, banyak tim bola di Tanah Air yang memang tidak tidak memahami prosedur ini.
Maka dari itu, ia tidak kaget jika sampai sejumlah klub di Indonesia, bahkan sampai level timnas kecolongan dengan kasus dokter gadungan Elwizan Aminuddin.
“Prosedur administrasinya (klub-klub Tanah Air) mengumpulkan Ijazah dokter, kebetulan si Amin (Elwizan Aminuddin) ini bikin,” tutur dr. Nanang Tri Wahyudi SpKO kepada Kompas.com, dikutip Jumat (3/11/2021).
Ia pun menjelaskan, perekrutan di klub tak ubahnya merekrut karyawan di perusahaan. Bedanya, harusnya bisa lebih detil lagi biar tidak kecolongan.
Elwizan kali pertama dipanggil timnas pada tahun 2014 di ajang piala AFF di Vietnam. Ini untuk kelompok umur u-19. Lantas, dipanggil lagi pada 2018 di timnas kelompok umur u-19.
Tentu saja, hal ini menimbulkan tanya, timnas yang seharunya lebih teliti dan detil terkait perekrutan hal krusial terkait kesehatan tim bisa kecolongan oleh dokter gadungan itu.
Mengutip CNN Indonesia, manajemen PSS Sleman resmi melaporkan Elwizan Aminudin ke polisi terkait dugaan kasus dokter gadungan.
Baca Juga: Indonesia 'Bungkam' Soal Klaim China Atas Natuna
Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Hempri Suyatna mewakili manajemen dan dengan didampingi tim hukumnya telah melaporkan kasus Elwizan ke Polres Sleman, Jumat (3/12/2021).
Hempri dan tim membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja Elwizan. Serta berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Melansir laman resmi klub, Sabtu (4/12/2021), Hempri menyebut laporan tersebut sudah diterima polisi.
“Setelah verifikasi data dari pihak Polres Sleman, laporan kami sudah diproses. Kami mendapatkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi, Nomor: STTLP-B/1573/XII/2021/SPKT/POLRES SLEMAN/POLDA DIY,” tuturnya di Polres Sleman. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha