Meski Kemarau Hasil Panen Jeruk Siam di Buton Meningkat 60 Persen, Petani Untung Ratusan Juta

Febriyani, telisik indonesia
Kamis, 19 Oktober 2023
0 dilihat
Meski Kemarau Hasil Panen Jeruk Siam di Buton Meningkat 60 Persen, Petani Untung Ratusan Juta
Petani jeruk siam di Desa Lasembangi, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, justru meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah meski sedang kemarau. Foto: Ist.

" Di tengah bencana kekeringan yang melanda di hampir seluruh wilayah di Indonesia, petani jeruk siam di Desa Lasembangi, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, justru meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Bagaimana tidak, panen jeruk tahun ini meningkat hingga 60 persen "

BUTON, TELISIK.ID - Di tengah bencana kekeringan yang melanda di hampir seluruh wilayah di Indonesia, petani jeruk siam di Desa Lasembangi, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, justru meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Bagaimana tidak, panen jeruk tahun ini meningkat hingga 60 persen.

Sudah dua bulan ini puluhan petani jeruk siam di Desa Lasembangi, mulai memanen jeruk. Panen kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana masa panen tahun ini durasinya lebih panjang jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berlangsung paling lama dua pekan masa panen. Bahkan hingga kini masa panen yang sudah berlangsung selama dua bulan belum juga berakhir.

Dalam masa panen dua bulan ini saja, setiap petani jeruk sudah menghasilkan 10 hingga 16 ton jeruk, tergantung dari luas kebun dan jumlah tanaman jeruknya, para petani pun dapat meraup untung hingga ratusan juta rupiah dari hasil penjualan jeruknya.

Baca Juga: Lokalisasi Perjudian di Tebing Tinggi Beraktivitas sejak 2019, Polda Sumatera Utara Didemo

Seperti yang diungkapkan Sigit Handoyo, salah satu petani jeruk siam di Desa Lasembangi, sejak mulai menjadi petani jeruk siam 10 tahun lalu, baru panen tahun ini yang menurutnya sangat menguntungkan, hasil panen mengalami peningkatan hingga lebih dari 60 persen.

"Hasil panen saya kemarin itu yang tercatat 16 ton, itu saya dapat Rp 180 juta. Itu hanya dari hasil panen yang sudah ada pemesannya, belum dari pembeli yang datang langsung ke kebun itu lumayan banyak juga," ungkapnya, Kamis (19/10/2023).

Kata Sigit, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab meningkatnya hasil panen tahun ini. Selain karena dampak dari musim kemarau, salah satunya juga dengan melakukan inovasi dalam proses pemupukan, sehingga meskipun di musim kemarau, tanaman jeruk tetap tumbuh subur.

"Jadi dosis pupuknya kita tambah sehingga mempengaruhi daya tahan tanaman jeruk, selain itu juga yang terpenting kita sebagai petani ini harus lebih aktif, lebih ulet lagi agar mendapatkan hasil yang memuaskan," terangnya.

Senada, Kepala Desa Lasembangi, Sabaparta, dari data yang ada, terdapat lahan seluas hampir 50 hektare yang ditanami jeruk siam oleh puluhan petani, termasuk petani pemula.

Baca Juga: Ahli Waris Ingin Bangun Masjid, Pemkot Medan Malah Pasang Plang Tanah Milik Pemerintah

Diakuinya, panen tahun ini bisa dibilang panen besar karena peningkatan hasil panen yang sangat menguntungkan para petani. Diperkirakan hasil panen dari seluruh lahan tanaman jeruk di Desa Lasembangi bisa mencapai 100 ton.

"Peningkatan hasil panen tahun ini selain dipicu dari dampak musim kemarau, juga disebabkan peningkatan SDM petani yang tidak lepas dari edukasi ketua gapoktan dan kelompok-kelompok petani profesional berkaitan dengan penggunaan pupuk," terang Sabaparta.

Hingga kini luas lahan tanaman jeruk siam di Desa Lasembangi mendekati 50 hektare dan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah petani pemula. Para petani memprediksi masa panen akan berakhir hingga awal Desember nanti. (B)

Penulis: Febriyani

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga