Meski Penghasilan Pas-pasan, Penjual Kelapa Muda Ini Mampu Sekolahkan Dua Anaknya hingga Sarjana
Laode Yus Asman, telisik indonesia
Kamis, 11 Maret 2021
0 dilihat
Bapak Asis (60) saat menjual kelapa muda. Foto: La Ode Yus Asman/Telisik
" Saya mulai menjual kelapa muda dengan modal awal sebesar Rp 1 juta. Dengan uang tersebut, saya membeli kelapa muda di Desa Elahaji, Desa Jampaka, dan Desa Epe, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Butur dengan mengeluarkan biaya pertama sebesar Rp 700 ribu. "
BUTON UTARA, TELISIK.ID - Meski profesinya sebagai penjual kelapa muda yang mendapatkan penghasilan pas-pasan, tapi tak menghalangi Bapak Asis untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi.
Bapak Asis menjajakan jualan kelapa mudanya di Pasar Sentral Minang-Minanga Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sultra.
Saat ini pun, pria yang merupakan warga asal Muna usianya tidak muda lagi. Ia kini menginjak usia 60 tahun.
Dengan menggeluti sebagai pedagang kelapa muda di pasar sentral, ia mengaku selalu menjaga semangatnya dan tak henti-henti untuk senantiasa bersyukur kepada Sang Maha Kuasa atas apa yang dia kerjakan saat ini.
Atas semangat dan rasa syukur itulah, sehingga Bapak Asis bukan hanya mampu menafkahi kebutuhan sehari-hari keluarganya, tetapi ia juga mampu menyekolahkan dua orang anaknya ke jenjang perguruan tinggi, yang kuliah di Universitas Halu Oleo (UHO).
Kedua anaknya tersebut yakni, Hisnawati (31) yang telah menyelesaikan studi strata satunya di UHO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Alsin (24) yang sementara kuliah semester akhir di UHO Jurusan Kehutanan.
Bapak Asis mengaku, awalnya ia datang ke daerah Kabupaten Butur bekerja sebagai kuli bangunan pada 2013 silam. Namun, ia berhenti dari pekerjaan tersebut pada 2015 dan ia mulai menjadi pedagang kelapa muda.
Baca juga: Jadi Muallaf, Pemuda asal Koltim Mengaku Dapat Hidayah Lewat Mimpi
"Saya mulai menjual kelapa muda dengan modal awal sebesar Rp 1 juta. Dengan uang tersebut, saya membeli kelapa muda di Desa Elahaji, Desa Jampaka, dan Desa Epe, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Butur dengan mengeluarkan biaya pertama sebesar Rp 700 ribu," ungkapnya kepada Telisik.id, Kamis (11/3/2021).
Lebih lanjut ia menjelaskan, sebelum adanya masa pandemi COVID-19 penghasilan per harinya bisa mencakup kurang lebih Rp 300 ribu.
"Hanya saja, sekarang penghasilan saya per harinya tidak menentu, terkadang penghasilan saya hanya mampu mendapatkan maksimal Rp 100 ribu saja," lanjutnya.
Asis menjual kelapa mudanya dengan harga Rp 5 ribu per biji, dan jika stok kelapa muda berkurang ia menjual per bijinya dengan harga Rp 10 ribu.
Sebagai pedagang kelapa muda, dirinya menyimpan harapan besar kepada Pemerintah Daerah Butur yang baru, agar dapat memberikan bantuan fasilitas untuk menjajakan dagangannya tersebut.
"Khususnya pedagang kelapa muda agar disiapkan tempat khusus yang layak dan ditata dengan baik. Kalau bisa dibuatkan lapak," harapnya.
Selain itu, ia juga berharap agar Pemda Butur memperhatikan nasib para pedagang-pedagang kecil yang ada di seluruh kabupaten Butur. (B)
Reporter: La Ode Yus Asman
Editor: Fitrah Nugraha